Selasa 21 May 2019 01:17 WIB

JK Harap Masjid tak Jadi Tempat Pertentangan Politik

Masjid sebagai untuk ibadah dan kemakmuran bangsa

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andri Saubani
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat diwawancarai wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (13/5).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat diwawancarai wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (13/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap masjid digunakan sesuai fungsinya untuk ibadah dan kemakmuran bangsa. JK meminta agar masjid tidak dijadikan tempat pertentangan politik antarjamaah masjid.

"Saya harapkan masjid tidak dimanfaatkan untuk mempertentangkan menjadi dampak pertentangan politik antara jamaahnya. Tapi kita tentu menyampaikan masjid untuk ibadah dan kemakmuran bangsa," ujar JK saat memberi sambutan dalam buka puasa bersama dengan tokoh tokoh muslim, Majelis Ulama Indonesia dan Dewan Masjid Indonesia (DMI), di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (20/5).

JK menyampaikan demikian, lantaran akhir-akhir ini masjid mulai dijadikan tempat untuk berbicara politik. Bahkan, beberapa waktu terakhir, ada gerakan-gerakan yang mengarah kepada situasi tidak kondusif.

"Masjid bagaiamana menjaga keamanan, akhir-akhir ini isu-isu dalam dua hari ini tampaknya (dijadikan tempat pertentangan politik)," ujar JK.

Padahal, JK menilai fungsi masjid adalah untuk urusan keagamaan dan memberi kemakmuran kepada jamaahnya. Karenanya, ia berharap pengurus masjid mengembalikan fungsi masjid yang sebenarnya.

"Masjid bukan tempat hanya berbicara tentang keagamaan tapi masjid memberikan kemakmuran kepada masyarakatnya. Nanti juga kita akan ajukan lagi gerakan ekonomi," ujar JK.

Hari ini Wakil Presiden Jusuf Kalla menggelar buka puasa bersama dengan sejumlah tokoh muslim, Majelis Ulama Indonesia, dan Dewan Masjid Indonesia (DMI), Senin (20/5). Buka puasa bersama yang jatuh di di hari ke-15 Ramadhan itu digelar di Istana Wakil Presiden, Jakarta. Acara buka puasa bersama digelar bersamaan dengan launching 'Sejuta Masjid Ramah Anak' atau Semarak DMI.

"Acara ini di samping kita buka puasa bersama, dimaksudkan kita silaturahim dengan kita semua, sekaligus meresmikan gerakan sejuta masjid ramah anak," kata JK.

Sejumlah tokoh yang hadir antara lain Prof Quraisy Shihab, Azyumardi Azra, dan beberapa menteri antara lain Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri ATR Sofyan Djalil, Menteri PANRB Syafruddin yang juga Wakil Ketua DMI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement