Ahad 19 May 2019 02:08 WIB

Kemenkominfo tak Bisa Sendirian Redam Kekerasan di Medsos

Belakangan banyak anak di bawah umur terlibat tawuran atau aksi kriminal lainnya.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Andri Saubani
Menkominfo Rudiantara
Foto: Republika/ Wihdan
Menkominfo Rudiantara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) RI, Rudiantara menyebut pihaknya tidak bisa dijadikan satu-satunya pembendung unggahan bernada kekerasan di media sosial. Menghadiri 19th Prisma Festival di Pelataran Kantor RRI, Radio Dalam, Jakarta, Sabtu (18/5) malam, ia menyadari bahwa beberapa waktu terakhir masyarakat diresahkan dengan maraknya anak di bawah umur yang terlibat tawuran hingga aksi kriminal berupa pembegalan.

Menurutnya, ada banyak pihak yang perlu berperan sinergis agar perilaku berujung kekerasan dapat dikikis bahkan dicegah. Salah satunya, kata dia, dengan menggelar kegiatan kepemudaan yang bertema agama seperti yang dilakukan kumpulan Remaja Masjid Al-Amin, Radio Dalam.

"Tidak bisa (mencegah kekerasan) saya sendiri. Tentunya anak-anak ini biin acara bermanfaat untuk dunia dan akhirat," kata Rudiantara saat ditemui setelah acara.

Selain kegiatan keagamaan, ia juga mengatakan bahwa olahraga elektronik atau e-sport dapat mengurangi kecenderungan pemuda melakukan tawuran. Ia mengklaim, sejak masifnya e-sport di Indonesia, ada tren penurunan kekerasan fisik.

"Tapi sekarang sudah berkurang, karena faktor e-sport juga," ucapnya.

Sementara, Ketua Panitia 19th Prisma Festival, Vinto juga menyampaikan hal senada terkait kegiatan yang dipimpinnya saat dihubungkan dengan kekerasan. Menurutnya, kegiatan berbasis masjid perlu digugah lebih konsisten.

"Ide-ide kreatif di masjid tentu lebih baik di tengah kabar tawuran yang saat ini sering kita dengar," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement