REPUBLIKA.CO.ID, BELU -- Bendungan Rotiklot yang terletak di Kecamatan Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) telah dilakukan pengisian atau imponding sejak 13 Desember 2018. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo akan meresmikan pada Senin (20/5).
Bendungan tersebut berkapasitas tampung 3,3 juta meter kubik. Dalam pengerjaannya dilakukan oleh PT Nindya Karya (Persero) dan PT Universal Suryaprima lewat Kerja Sama Operasi (KSO) dengan dana APBN sebesar Rp 496 miliar.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bendungan Rotiklot Rufinus Mbani menjelaskan, menjelang peresmian, bendungan telah 100 persen rampung secara fisik. Namun, serifikasi lahan masih dalam tahap proses.
"Yang belum kita punya itu sertifikat untuk lahan," ujar Mbani kepada Republika.co.id di Bendungan Rotiklot, Belu, NTT, Jumat (17/5).
Mbani menjelaskan, tujuan utama pembangunan Bendungan Rotiklot ini salah satunya sebagai pengendali banjir. Kabupaten Belu sering kali terendam ketika musim hujan tiba dengan intensitas tinggi selama tiga bulan setiap awal tahun.
"Pengendali banjir, karena setiap tahun banjir terus daerah hilir," ujar Mbani.
Di samping itu, manfaat lain yang diberikan bendungan untuk memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat sekitar dan kegiatan di Pelabuhan Atapupu. Bendungan dapat memenuhi air baku sebesar 40 liter per detik dan suplai irigasi seluas 139 hektare.