Jumat 17 May 2019 18:36 WIB

Volume Kubah Lava Gunung Merapi Terus Susut

Volume kubah lava per 21 Maret 2019 mencapai 472 ribu meter kubik.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Gunung Merapi
Foto: AP/Slamet Riyadi
Gunung Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Tingkat aktivitas Gunung Merapi memang masih berstatus waspada. Namun, walau aktivitas guguran dan kegempaan masih cukup tinggi, volume kubah lava ternyata mengalami penyusutan. 

Itu terlihat selama Maret, April dan Mei 2019. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat, volume kubah lava per 21 Maret 2019 mencapai 472 ribu meter kubik.

Luas itu melebar sekitar 11.000 meter kubik dari awal Februari dengan volume 461.000 meter kubik. Namun, pertumbuhan kubah lava memiliki laju yang masih tergolong rendah.

Pasalnya, rata-rata pertumbuhan kubah lava masih kurang dari 20.000 meter kubik per hari. Namun, volume kubah pada Maret 2019 ternyata mengalami penyusutan pada awal April 2019.

BPPTKG mencatat, volume kubah lava Gunung Merapi per 9 April 2019 sebesar 466.000 meter kubik. Artinya, ada penyusutan sekitar 6.000 meter kbuik dari volume pada Maret 2019.

Setelah itu, pengamatan BPPTKG pada 4 Mei 2019 mencatat volume kubah lava Gunung Merapi sebesar 458.000 meter kubik. Ada sekitar 8.000 meter kubik penyusutan terjadi.

Sayangnya, dua bulan terakhir pengamatan banya dilakukan memakai tangkapan gambar dari udara (drone). Sehingga, tidak diketahui pasti pertumbuhan harian kubah lava.

Meski begitu, Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTKG, Agus Budi Santoso berpendapat, sejak Januari 2019 pertumbuhan volume kubah lava terhitung relatif tetap.

"Disebabkan sebagian besar ekstrusi magma langsung meluncur ke hulu Kali Gendol sebagai guguran lava maupun awan panas," kata Budi, Jumat (17/5).

Untuk awan panas, selama Mei 2019, baru satu kali guguran terjadi pada Selasa (14/5) dini hari. Awan panas meluncur dengan jarak 1.200 meter, amplitudo 60 milimeer dan durasi 121.6 detik.

Sedangkan, untuk lava pijar, guguran cukup rutin terjadi setiap harinya. Catatan BPPTKG, cuma 2 dan 10 Mei 2019 kosong aktivitas guguran lava pijar, dan sisanya terjadi rata-rata di atas empat kali sehari.

Selama dua pekan pertama Mei 2019 saja, sudah ada 50 kali guguran lava pijar dikeluarkan Gunung Merapi. Itupun belum mencatat guguran pava pijar yang terjadi 10 kali pada 16 Mei 2019.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement