Kamis 16 May 2019 08:07 WIB

Khofifah Ingin Bupati se-Madura Masuk Kepengurusan BPWS

Para kepala daerah tersebut menjadi bagian dalam proses pembangunan wilayah

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Gubernur Jawa Timur - Khofifah Indar Parawansa
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Gubernur Jawa Timur - Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengusulkan agar Bupati se-Madura bisa dimasukkan dalam kepengurusan Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS). Usulan itu disampaikan karena para kepala daerah tersebut menjadi bagian dalam proses pembangunan wilayahnya.

"Mereka menjadi bagian yang ikut berproses. Kemudian Menteri PUPR juga mengusulkan ada ulama Madura untuk ikut terlibat dalam proses kelembagaan. Lembaga nanti apa namanya BPWS atau BPWM, dan seterusnya," ujar Khofifah melalui siaran persnya, Selasa (14/5).

Khofifah berpendapat, masuknya bupati se-Madura dalam jajaran struktur kepemimpinan BPWS, diharapkan mereka mengetahui apa yang sedang dilakukan BPWS di daerahnya. Diharapkan pula, program bupati se-Madura nantinya bisa sejalan dengan program strategis BPWS.

"Mereka (bupati) juga punya ide besar untuk Kawasan Ekonomi Khusus industri garam. KEK industri garam itu di Sampang, Pamekasan, atau di Sumenep ? Nah itu kan kalau misalnya inline dengan seluruh program strategis BPWS, lebih enak," ujar Khofifah.

Khofifah juga mengusulkan rencana pembangunan Islamic Science Park di kaki Suramadu sisi Madura. Pihaknya sudah menyiapkan rencana tersebut  dengan komposisi 20 persen edukasi, 30 persen kesenian, dan 50 persen hiburan. Luas lahan yang dibutuhkan mencapai 101 hektar.

Rencananya, pembangunan tersebut menjadi bagian terintegrasi secara menyeluruh. Termasuk  konten Islamic Science Park di Kaki Suramadu sisi Madura. Islamic Science Park diharapkan bisa menjadi program strategis nasional (PSN). Menurutnya, jika menjadi PSN akan lebih cepat pengembangannya, mengingat dari segi detail rencananya sudah rampung,

Sementara untuk titik-titik strategis yang direncanakan, menurutnya juga akan diidentifikasi. Termasuk melakukan proses kristalisasi, seperti Pulau Gili Iyang yang memiliki oksigen terbesar kedua di dunia.

"Banyak sekali infrastruktur yang disupport agar bisa menjadi destinasi wisata internasional. Kemudian ada Gili Labak ada potensi lebih indah dari Raja Ampat, namun memerlukan akses ke sana perlu disupport," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement