Kamis 16 May 2019 00:03 WIB

Pengendara Bisa Nikmati Wisata Kuliner di Rest Area

Untuk kuliner, ada berbagai macam menu yang telah disediakan.

Rest Area Tipe A KM 519 A dan KM 519 B ruas Solo- Ngawi
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Rest Area Tipe A KM 519 A dan KM 519 B ruas Solo- Ngawi

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Manajemen PT Jasa Marga Ngawi-Kertosono-Kediri mengungkapkan pengendara bisa menikmati wisata kuliner di rest area yang telah disediakan. Sehingga saat menempuh perjalanan mereka bisa menjadi lebih nyaman.

Direktur Utama PT Jasa Marga Ngawi-Kertosono-Kediri Iwan Moedyarno, Rabu (15/5) mengemukakan manajemen sudah menyediakan berbagai macam fasilitas di rest area. Untuk kuliner, ada berbagai macam menu yang telah disediakan. Pengendara yang mampir tinggal memilih sesuai dengan yang diinginkan. "Kalau seperti biasanya di rest area ada tempat istirahat, toilet, pujasera," katanya.

Ia mengatakan, manajemen selalu memberikan fasilitas yang terbaik pada pengguna jalan tol. Selain itu, ada juga kerja sama dengan dinas kesehatan, menyediakan pos kesehatan. Bahkan, di rest area juga ada SPBU, termasuk menyiapkan SPBU Modular.

Manajemen juga menyediakan layanan derek, patroli, serta selalu memberikan informasi terkait dengan lalu lintas di jalan tol. PT Jasa Marga Ngawi-Kertosono-Kediri menyediakan empat rest area yang sudah permanen serta satu unit yang fungsional. Kendati masih fungsional, ada beberapa fasilitas yang juga bisa dimanfaatkan pengguna jalan khususnya selama arus mudik dan balik Lebaran 2019.

Dalam Lebaran 2019 ini, diperkirakan akan ada kenaikan pengguna jalan tol, sekitar 245 persen dari lalu lintas harian. Jika dalam waktu normal atau hari biasa, pengguna jalan tol sekitar 7.000 kendaraan.

Beberapa titik rawan antara lain di gerbang tol Madiun dan gerbang tol di Nganjuk. Puncak keramaian diperkirakan mendekati Lebaran 2019, yakni H-1 maupun H-2, mengingat masa silaturahim masih tinggi.

Mengantisipasi berbagai kemacetan, ia berharap pengendara menyediakan saldo berlebih, mengantisipasi saldo yang habis saat hendak perjalanan. Jika saldo habis, otomatis terjadi kemacetan di belakang kendaraan tersebut. "Jika kurang segera top up. Kami juga berpesan kalau capai jangan dipaksakan, 60 persen sampai 70 persen kecelakaan individu itu karena capai," kata dia.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement