REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- PT Lintas Marga Sedaya (LMS), yang merupakan operator jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) akan menambah gardu untuk transaksi pembayaran, selama arus mudik lebaran 2019. Awalnya, gerbang tol yang terintegrasi dengan Trans Jawa ini, membuka 12 gardu di GT Palimanan. Namun, untuk mengurai kepadatan kendaraan saat arus mudik, maka akan ditambah 14 gardu lagi.
General Manager Operational PT Lintas Marga Sedaya, Suyitno, mengatakan, pihaknya telah memiliki rencana taktis untuk mengurangi kemacetan mendekati hari lebaran. Diprediksi, puncak kepadatan kendaraan terjadi H-5 sampai H+3 lebaran. "Diperkirakan, peningkatan kendaraannya mencapai 12 persen dari puncak arus mudik 2018 lalu," ujar Suyitno, kepada Republika.co.id, Rabu (15/5).
Sebagai antisipasinya, pihaknya akan menambah gardu serta personel untuk memermudah layanan transaksi, saat kendaraan keluar melalui GT Palimanan. Yaitu, dari 12 gardu menjadi 26 gardu. Adapun jumlah petugas tolnya mencapai 78.
Selain itu, akan ada petugas yang mobile untuk membantu mengatur arus lalu lintas. Jumlahnya, mencapai 18 petugas. Tak hanya itu, LMS juga menyediakan mobil patroli, ambulans, rescue, derek, PJR kantib dan turlalin khusus lebaran. Para petugas khusus lebaran ini, semuanya siaga di Palimanan.
Dalam rangka mengatasi kemacetan, lanjut Suyitno, kemungkinan besar akan dilakukan rekayasa lalin oleh pihak kepolisian. Dari pihak pengelola tol, menghimbau supaya pemudik tidak terlalu lama beristirahat di rest area. Mengingat, pada musim mudik tahun lalu, rest area menjadi salah satu penyumbang kemacetan di dalam tol.