Rabu 15 May 2019 15:22 WIB

Bandara Pattimura Pasang Detektor Suhu Cegah Cacar Monyet

Penumpang di Bandara Pattimura yang demam di atas 38 derajat Celsius akan terdeteksi.

Bandara Internasional Pattimura Ambon
Foto: Wikimedia
Bandara Internasional Pattimura Ambon

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Bandara Internasional Pattimura Ambon berencana mengoperasikan alat pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) untuk mengantisipasi masuknya virus zika sebagai penular penyakit cacar monyet (monkeypox) di Provinsi Maluku. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Maluku Meikyal Pontoh mengatakan pemasangan pendeteksi itu karena Bandara Pattimura merupakan bandara internasional atau pintu masuk internasional.

"Salah satu cara mencegahnya adalah memasang alat untuk mendeteksi suhu tubuh. Dan kalau orang yang mengidap pasti ketahuan," ujarnya, Rabu (15/5).

Baca Juga

Dia mengatakan peralatan pendeteksi suhu tubuh akan memberi tanda penumpang yang sedang demam di atas 38 derajat Celsius. "Kalau ada penumpang yang terdeteksi suhu tubuhnya lebih dari 38 derajat Celsius, demam, alat ini akan menunjukkan warna merah di gambar tubuhnya. Kita akan isolasi dan memberikan tindakan, dan dibawa ke rumah sakit rujukan yang sudah kita siapkan," kata Meikyal.

Para penumpang di kedatangan internasional dari negara yang terjangkit virus zika akan diberikan kartu khusus untuk memantau kondisi kesehatannya. Ia juga sedang berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait dengan upaya mencegah masuknya penyakit itu.

Dinkes Maluku belum mendapatkan surat resmi dari Kementerian Kesehatan terkait penyebaran penyakit tersebut. "Belum ada surat resmi dari Kemenkes soal virus zika yang merupakan penular penyakit cacar monyet tersebut. Namun, kita tetap akan melakukan langkah antisipasi, jangan menunggu instruksi dari pusat," katanya.

Sebelumnya, Pemerintah Singapura merilis temuan lebih dari 80 kasus virus zika melanda negara tersebut. Bahkan, pemerintah Indonesia sempat mengeluarkan imbauan kepada WNI agar tidak bepergian ke Singapura.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement