REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok mengingatkan warga agar waspada bahaya penyakit cacar monyet (monkeypox). Penyakit ini merupakan penyakit langka dan jarang terjadi. Virus berbahaya ini berasal dari hewan ke manusia yang ditularkan melalui kontak darah atau cairan tubuh, serta gigitan hewan yang telah terkontaminasi. Biasanya berasal dari hewan seperti primata dan pengerat.
Sekretaris Dinkes Kota Depok, Rani Martina akan mengedukasi warga Depok untuk mengenali penyakit langka monkeypox agar tidak terjangkit virus tersebut. "Alhamdulillah, saat ini belum ada kasus warga yang terkena monkeypox. Meski demikian, warga harus tahu gejalanya dan pencegahannya," ujar Rani di Balai Kota Depok, Selasa (14/5).
Rani menjelaskan, monkeypox mulai timbul saat 14 hingga 21 hari sejak pertama kali terinveksi virusnya. Adapun gejala yang timbul di antaranya demam, sakit kepala hebat, limfadenopati atau pembengkakan kelenjar getah bening, sakit punggung, nyeri otot, kekurangan energi, serta ruam kulit yang muncul mulai dari wajah hingga ke tempat lain.
"Penyakit monkeypox ini mirip dengan cacar pada manusia, lebih ringan namun dapat berakibat fatal. Karena itu jika mengalami gejala tersebut harus segera berobat ke pelayanan kesehatan dasar untuk mendapatkan perawatan," jelasnya.
Menurut Rani, virus monkeypox ini sudah memasuki wilayah Singapura. Saat ini, Batam yang merupakan wilayah perbatasan dengan Singapura sudah melakukan berbagai upaya untuk mencegah masuknya virus tersebut ke Indonesia. "Jadi kami segera antisipasi terutama memberikan edukasi ke warga untuk mengenali gejalanya agar dapat waspada terhadap virus tersebut," ujarnya.