REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla telah tiba di Jenewa, Swiss, Selasa (14/5). JK menghadiri forum PBB terkait pengurangan risiko kebencanaan atau Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2019.
JK yang didampingi Ibu Mufidah Jusuf Kalla serta delegasi tiba di Bandara Internasional Cointrin, Jenewa pukul 13.35 waktu setempat. JK dan rombongan langsung disambut Duta Besar RI untuk Swiss Muliaman D Hadad serta wakil tetap RI di Jenewa Hasan Kleib, untuk diantar menuju Hotel Beau-Rivage.
Rencananya, di Swiss JK akan menghadiri forum United Nasional for Disaster Risk Reduction (UNDRR) pada hari Kamis (16/5) dan sejumlah pertemuan bilateral. JK mengatakan, di forum UNDRR ia akan membagikan pengalaman Indonesia dalam menangani kebencanaan yang terjadi di Tanah Air.
Menurut JK, Indonesia dianggap memiliki pengalaman dalam proses penyelesaian kebencanaan. JK menerangkan, Indonesia yang berada di rangkaian cincin api membuat rentetan kejadian bencana mulai dari gempa bumi dan tsunami kerap melanda Indonesia.
"Indonesia dianggap memiliki pengalaman dari berbagai macam macam penyelesaian kebencanaan, baik itu tsunami gempa bumi karena kita bagian dari ring of fire," ujar JK.
Selain lawatannya ke Swiss, JK terlebih dahulu akan menghadiri acara The Christchurch Call to Action di Istana Elysee, Paris, Prancis, pada Rabu (15/5). JK akan membicarakan persoalan teroris di Prancis.
JK mengungkap, di Paris ia akan berbicara persoalan teroris yang marak di internet. JK menyebut terorisme makin kencang saat ini, karena penggunaan internet yang terus meningkat.
"Di internet, anda bisa belajar tentang bom, idologi macam-macam, semua bisa lewat internet. Karena itu, saya bersama Rudiantara di undang Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri New Zealand yang baru ini telah menjadi korban, 2 bulan lalu," kata JK.
Selanjutnya, masih di hari yang sama, JK dan delegasi akan mengikuti Dinner Tech for Good Summit di Istana Elysee, Paris, Prancis.