Selasa 14 May 2019 17:25 WIB

Mudik Lampung–Palembang Enam Jam Lewat Tol

Terbangunnya tol Trans-Sumatra mengubah pola transporasi pemudik.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah kendaraan melaju di ruas Tol Bakauheni-Terbanggibesar, Lampung, Kamis (2/5).
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah kendaraan melaju di ruas Tol Bakauheni-Terbanggibesar, Lampung, Kamis (2/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Setelah beroperasi dan berfungsi ruas Jalan Tol Trans-Sumatra (JTTS) di Sumatra, mudik Lebaran menggunakan mobil dari Bandar Lampung menuju Palembang dapat ditempuh lima sampai enam jam. JTTS sudah tersambung dari Pelabuhan Bakauheni (Lampung) sampai Kota Palembang.

Ruas JTTS Bakauheni  (Lampung Selatan) – Terbanggi Besar (Lampung Tengah) sepanjang 140,04 km sudah beroperasi normal sejak diresmikan Presiden Joko Widodo pada 8 Maret 2019. Ruas JTTS Terbanggi Besar  - Pematang Panggang (Mesuji) 100 km bersifat fungsional (masih dalam pengerjaan). JTTS Ruas Pematang Panggang – Kayuagung (Sumatra Selatan) dan Kayuagung - Inderalaya bersifat fungsional. Sedangkan Indralaya – Palembang sudah beroperasional.

Baca Juga

Pemerintah pusat melalui Tim Kantor Staf Presiden  bersama Hutama Karya dan Waskita Karya, telah melakukan pemantauan langsung persiapan pelayanan mudik Lebaran Idul Fitri tahun 2019 dengan menyusuri JTTS dari Bakauheni hingga kota Palembang pada 13 hingga 14 Mei 2019. Tim menyusuri ruas tol terpanjang 140,03 km Bakauheni – Terbanggi Besar. Sebelumnya, tol terpanjang disandang Tol Cikopo – Palimanan sepanjang 116 km.

Kabid Humas dan Komunikasi Publik Pemprov Lampung Heriyansyah membenarkan tim Kantor Staf Presiden menggelar kunjungan menyusuri ruas JTTS di Lampung hingga Palembang. “Tim ingin melihat kesiapan jalan tol untuk melayani mudik Lebaran mendatang,” katanya, Selasa (14/5).

Tim menyusuri JTTS dari Gerbang Tol Natar yang berada tak jauh dari Bandara Radin Inten II Branti menuju Pelabuhan Bakauheni. Setelah dari Bakauheni menuju Kota Bandar Lampung hingga perjalanan ke Palembang lewat tol yang sudah tersambung.

Di setiap titik yang dipersiapkan sebagai tempat istirahat dan pelayanan atau rest area. Tim memastikan kesiapan penyediaan toilet, air bersih, dan stasiun pengisian bahan bakar umum.  “Terbangunnya jalan tol Trans-Sumatra mengubah pola transporasi para pemudik. Lonjakan pemudik melalui jalur darat akan erjadi, baik karena ingin mencoba jalan tol baru dan juga karena masih tingginya biaya mudik menggunakan angkutan udara,” kata Deputi I Kepala Staf Kepresidenan Darmawan Prasodjo dalam siaran pers yang diterima, Selasa (14/5).

Dengan terwujudnya JTTS di Lampung dan Sumatra Selatan, jarak dari Lampung menuju Palembang yang dulu ditempuh antara 10 hingga 12 jam melalui jalan lintas tengah Sumatra atau jalan lintas timur Sumatra, kini sudah terpangkas menjadi lima sampai enak jam saja melalui jalur tol.

Darmawan mengatakan, dengan pola transportasi baru ini, PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Indonesia Ferry memegang peran amat penting. ASDP, kata dia menjadi tulang punggung bertemunya dua kekuatan ekonomi Indonesia yakni Jawa dan Sumatra. “Apalagi diperkirakan pemudik melalui Merak – Bakauheni meningkat hingga 15 persen,” katanya.

Pada 2018, jumlah pemudik pada kondisi puncak Lebaran (H+3) di penyeberangan Merak – Bakauheni  mencapai 144.647 orang, dan mengangkut 17.205 kendaraan roda empat, dan 14.249 kendaraan roda dua.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement