REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla akan membagikan pengalaman Indonesia dalam menangani kebencanaan yang terjadi di Tanah Air. Hal itu akan disampaikan JK dalam forum PBB, Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2019.
"Pertemuan dilaksanakan oleh UN/PBB bagian kebencanaan di PBB dan mereka meminta saya pribadi langsung berbicara bagaimana pengalaman Indonesia," ujar JK saat diwawancarai wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (13/5).
Menurut JK, Indonesia dianggap memiliki pengalaman dalam proses penyelesaian kebencanaan. JK menerangkan, Indonesia yang berada di rangkaian cincin api membuat rentetan kejadian bencana mulai dari gempa bumi dan tsunami kerap melanda Indonesia.
"Indonesia dianggap memiliki pengalaman dari berbagai macam macam penyelesaian kebencanaan, baik itu tsunami gempa bumi karena kita bagian dari ring of fire," ujar JK.
JK yang didampingi Ibu Mufidah Jusuf Kalla bertolak ke Swiss, Selasa dini hari (14/5) take off menuju Bandar Udara Internasional Doha. Dari Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta menggunakan pesawat komersial pada pukul 00.40 WIB.
Setelah menempuh penerbangan sekitar 8 jam 25 menit, Wapres bersama Mufidah Jusuf Kalla dan rombongan terbatas tiba pada pukul 05.05 WS untuk transit. Usai transit, pada pukul 08.05 WS Wapres beserta Mufidah Jusuf Kalla melanjutkan penerbangannya menuju Jenewa, dengan lama penerbangan sekitar 6 jam 30 menit dan diperkirakan tiba 13.35 WS atau 18.35 WIB.
Setibanya di Bandar Udara Internasional Cointrin, Jenewa (GVA), Wapres akan disambut oleh Duta Besar RI Swiss Muliaman D Hadad dan Wakil Tetap RI di Jenewa Hasan Kleib . JK akan diantar menuju penginapan di Hotel Beau Rivage yang jarak tempuhnya sekitar 15 menit. Di tempat ini, rencananya telah menunggu Wakil Menteri Luar Negeri, AM Fachir, Deputi I Duta Besar Andreano Erwin, Deputi II Duta Besar Syamsul B. Siregar untuk menyambut kedatangan Wapres beserta Mufidah Jusuf Kalla.