Senin 13 May 2019 23:02 WIB

Ketua DPR Sebut tak Perlu Ada People Power

People power biasa dilakukan jika sebuah bangsa hadapi krisis ekonomi berkepanjangan.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Andi Nur Aminah
Bambang Soesatyo
Foto: Dokpri
Bambang Soesatyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menilai tidak perlu ada people power dalam menyikapi hasil Pemilu 2019. Dia mengatakan, ini mengingat seluruh tahapan penyelenggaraan Pemilu sudah dilakukan dengan sebaik mungkin.

"Jikapun ada kekurangan atau kesalahan di beberapa hal, bisa diselesaikan sesuai mekanisme hukum yang berlaku, bukan dengan cara represif mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat," kata Bambang dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (13/5).

Baca Juga

Menurut Bambang, people power biasa dilakukan jika sebuah bangsa menghadapi krisis ekonomi berkepanjangan ataupun kepemimpinan otoriter yang dijalankan tanpa proses mekanisme check and balances. Dia mengungkapkan, kondisi itu tidak dialami Indonesia saat ini.

Pria yang akrab disapa Bamsoet ini mengatakan, ekonomi negara dalam kondiai baik. Check and balances dijalankan antara pemerintah sebagai eksekutif maupun DPR RI sebagai legislatif. Dia melanjutkan, ada juga MPR RI dan DPD RI maupun media massa dan organisasi kemasyarakatan yang turut mengawasi jalannya roda pemerintahan.

Dia mengungkapan, masyarakat perlu bersyukur lantaran di Ramadhan kali ini berhasil menyelesaikan berbagai tahapan Pemilu 2019 yang dikenal dengan Pemilu terumit di dunia. Untuk itu, dia mengatakan, sudah saatnya semua pihak kembali bersatu sebagai sebuah bangsa dengan melakukan rekonsiliasi dan menjalin tali silaturahim dengan semua komponen bangsa di bulan yang suci ini.

“Bagi yang menang Pemilu jangan jumawa, bagi yang kalah harus berlapang dada. Hasil Pemilu bukanlah kiamat yang menandakan berakhirnya kehidupan. Karenanya tidak perlu berlebihan menyikapinya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement