REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat melakukan Penandatanganan MOU dengan Kementerian Perhubungan tentang Penyediaan Pasokan Listrik untuk Kawasan Pelabuhan Patimban yang berlokasi di Subang, Jawa Barat, Senin (13/5).
Menurut Direktur Regional Jawa Bagian Tengah PT PLN (Persero), Amir Rosidin, program 35 Gigawatt (GW) berjalan dengan baik dan menunjukan hasil yang positif. Hingga Maret 2019, 10 persen pembangkit sudah beroperasi, 57 persen pembangkit dalam proses konstruksi, dan 27 persen pembangkit dalam proses kontrak.
"Sisanya berada pada tahap perencanaan dan pengadaan. Progress ini juga diikuti dengan pembangunan transmisi dan gardu induk di seluruh Indonesia yang dilakukan secara kontinyu,” ujar Amir.
Amir mengatakan, penambahan infrastruktur ketenagalistrikan di Jawa Barat yang sudah beroperasi pada tahun 2019 adalah sepanjang 453 kms saluran transmisi dan 1.250 MVA gardu induk. Serta, tambahan pembangkit yang direncanakan akan beroperasi sebesar 260 Megawatt (MW) pada akhir tahun 2019.
"Dengan kata lain, kondisi kelistrikan di Jawa Barat pada saat ini adalah surplus, sehingga PLN dapat mendukung kebutuhan listrik di seluruh lini termasuk untuk Kawasan Pelabuhan Patimban," katanya.
Sistem kelistrikan di Pelabuhan Patimban, kata dia, nantinya akan dipasok dari Subsistem Mandirancan dengan cadangan daya sebesar 571 MVA. Rencana pembangunan GI dan transmisi untuk Pelabuhan Patimban ini juga telah tertuang dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) tahun 2019 – 2028.
Pada tahap awal sebelum beroperasinya GI baru, kata dia, pasokan dari sistem kelistrikan eksisting juga sangat memadai karena lokasi kawasan Patimban yang sangat dekat dengan PLTU Indramayu 3x330 MW yang saat ini sudah beroperasi. Yakni, sejauh kurang dari 10 kilometer.
Sebagai proyek strategis nasional, kata dia, kebutuhan listrik Pelabuhan Patimban diprediksi akan meningkat. Namun, PLN akan selalu berupaya untuk terus memenuhi kebutuhan listrik di Pelabuhan Patimban dan di kawasan sekitar pelabuhan. Salah satu upaya yang akan dilakukan PLN untuk terus menjaga keandalan dan kualitas pasokan listrik di Pelabuhan Patimban dan kawasan sekitar pelabuhan adalah melalui pembangunan GITET 500 kV Indramayu dengan kapasitas sebesar 500 MVA yang direncanakan beroperasi pada 2020.
“Penandatangan kerja sama ini diharapkan dapat menciptakan good partnership antara PLN dengan Kementerian Perhubungan," katanya.
Menurut Amir, dengan kerja sama yang baik antara PLN dan Kementerian Perhubungan untuk Pelabuhan Patimban ini diharapkan dapat menciptakan multiplier effect. Dimana terdapat peningkatan penyerapan tenaga kerja dan mendorong roda perekonomian di kawasan sekitar pelabuhan pada khususnya serta perekonomian di Indonesia pada umumnya.