Ahad 12 May 2019 16:31 WIB

Gerombolan Geng Motor Tasikmalaya Ditangkap Polisi

Gerombolan ini tertangkap tangan sedang melakukan perusakan kendaraan.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andi Nur Aminah
Geng Motor (Ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Geng Motor (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Belasan remaja kelompok bermotor di Kota Tasikmalaya ditangkap aparat kepolisian, Ahad (12/5) pagi. Mereka tertangkap tangan sedang melakukan perusakan kendaraan yang terparkir di salah satu tempat.

Kepala Unit (Kanit) Dikyasa Polres Tasikmalaya Kota Ipda Soni Alamsyah mengatakan, setidaknya ada 14 orang yang dibawa untuk dilakukan pemeriksaan. Gerombolan itu diduga telah perusakan dan penganiayaan kepada beberapa orang di dua lokasi.

Baca Juga

Ia menyebutkan, lokasi pertama adalah di depan Pasar Padayungan, Kelurahan Tugujaya, Kecamatan Cihideung. "Mereka diduga melakukan aniaya kepada beberapa orang di depan Pasar Padayungan dan korban ke rumah sakit," kata dia, Ahad (12/5).

Tak hanya itu, di lokasi kedua, Pasar Burung Cikurubuk, Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Cihideung, para remaja itu diduga melakukan aksi perusakan ke sejumlah kendaraan bermotor. Karena itu, para remaja itu diangkut aparat kepolisian ke markas Polres Tasinmalaya Kota.

Selain membawa para remaja tersebut, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti aksi mereka. Di antaranya batu dan besi panjang. Namun, polisi masih belum menemukan pedang yang dicurigai ada pada gerombolan tersebut.

Diduga, pedang itu dibawa oleh salah satu orang yang berhasil melarikan diri saat penangkapan. Saat ini, pelaku yang berhasil lolos itu masih dalam pengejaran.

Soni menyayangkan adanya aksi geng motor yang terjadi pada bulan Ramadhan. Padahal seharusnya bulan puasa dijadikan ajang untuk beribadah. Apalagi, umumnya para pelaku yang ditangkap masih berusia rata-rata belasan tahun. "Usia mereka rata-rata 18 tahun. Masih pada remaja," kata dia.

Salah satu remaja yang ikut dalam gerombolan tersebu, R (18 tahun) mengatakan, mereka memulai aksinya setelah waktu sahur. Titik kumpul pertama adalah Jalan KH Zainal Mustofa dan berkeliling ke Pasar Padayungan dan Pasar Burung Cikurubuk.

Saat melakukan aksi itu pada Ahad pagi, lanjut dia, ada sekitar 30 motor yang ikut. Umumnya, perusakan dilakukan tanpa sebab. "Saya cuma diajakin sama temen. Dari habis sahur sekalian keliling," kata dia sambil menangis menyesali perbuatannya.

Menurut dia, aksi ini baru kali pertama dilakukan. Ia berjanji, tak akan mengulangi aksi itu lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement