Sabtu 11 May 2019 04:19 WIB

Bisakah Wisata Halal Membangun Industri Pariwisata Global?

Wisata halal Indonesia dan global terus berkembang di mana peminatnya terus tumbuh.

Taufan Rahmadi
Foto:

Ambil contoh Halalbooking.com, yang berbasis di London dengan menjual produk layanan akomodasi wisata halal diproyeksikan mampu mencapai pendapatan setidaknya satu miliar pound pada akhir 2021.

Platform digital yang  juga muncul, seperti Bookhalalhomes.com telah menjadi portal terkemuka dunia untuk penyewaan akomodasi halal. Ini membedakannya dari Airbnb dengan menjamin layanan bersertifikat halal seperti makanan halal dan fasilitas ibadah bagi wisatawan Muslim.

Aplikasi smartphone juga sedang dikembangkan.  Kementerian Pariwisata Thailand telah meluncurkan aplikasi yang membantu pelancong Muslim menemukan produk dan layanan halal. Ini menyediakan informasi tentang waktu sholat, pilihan makanan, dan tur tamasya.

Aplikasi lain, HalalTrip, menawarkan informasi terkait lebih dari 65 tujuan di seluruh dunia. Ini menghasilkan pendapatan dengan menjual paket wisata yang cocok, seperti paket travel melihat Hiu Putih Hebat  Afrika Selatan, paket tour budaya dan sejarah di Spanyol, atau paket tour berbelanja di Dubai.

Dibandingkan dengan OTA barat yang lebih mapan, e-commerce pariwisata halal masih dalam masa pertumbuhan. Namun, seperti yang telah dijelaskan, wisata halal ini adalah segemen pasar yang terus berkembang yang masih membutuhkan banyak inovasi dalam pelayanannya.

Dengan proyeksi pengeluaran wisatawan Muslim yang akan mencapai US$220 miliar pada tahun 2020, dan jumlah  wisatawan Muslim yang terus berkembang , tidak bisa dipungkiri wisatawan muslim menjadi segmentasi wisatawan yang  penting di pasar pariwisata.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement