REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner komisi Pemilihan Umum (KPU), Ilham Saputra, mengatakan pihaknya sedang menunggu hasil investigasi dari sejumlah lembaga terkait kematian ratusan petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS). Menurut dia, KPU tidak mempunyai kapasitas untuk memastikan penyebab meninggalnya ratusan KPPS tersebut.
Ilham menyebutkan, beberapa lembaga yang melakukan investigasi, antara lain Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Komnas HAM. "Kemenkes sudah bekerjasama dengan KPU. Kemudian Komnas HAM juga sudah melakukan, beberapa lembaga juga sudah melakukan. Jadi, prinsipnya kita tunggu aja hasilnya seperti apa," ujar Ilham di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/5).
Ilham melanjutkan, hasil investigasi lembaga-lembaga tersebut diperlukan untuk mencegah tudingan bahwa ada rekayasa dalam peristiwa kematian para KPPS ini. Menurut dia, hal tersebut juga bisa menjadi bahan evaluasi di kemudian hari.
"Apakah kami tidak ingin bilang bahwa kemudian ada rekayasa dan sebagainya karena kami memang tidak melakukan apapun. Mari kita evaluasi bersama nanti setelah pemilu ini tahapannya selesai," tegasnya.
Ilham juga menegaskan, KPU sudah dan selalu memperhatikan petugas KPPS yang tertimpa musibah. Bersamaan demgan itu, kata dia, KPU juga harus tetap menjalankan tahapan pemilu selanjutnya, yakni tahapan rekapitulasi. Dengan menjalankan tahapan pemilu selanjutnya, bukan berarti KPU tidak memperhatikan KPPS yang tertimpa musibah.
"Bukan kita tidak mengganggap penting tapi itu sudah kita selesaikan dan kalau memang ada tim investigasi yang melakukan investasi silahkan saja. Kalau menurut kami memang ini murni kelelahan, " tuturnya.
Lebih lanjut, Ilham mengatakan salah satu upaya KPU memperhatikan KPPS yang tertimba musibah adalah dengan memberikan santunan. Namun, menurut dia, tidak boleh hanya berhenti pada santunan.
"Artinya bukan kita selesaikan hanya dengan santunan, tidak. Tetapi kemudian mari kita evaluasi pemilu serentak ini bersama-sama gitu. Teman-teman kami sudah bekerja keras sampai ada yang meninggal dunia," tambahnya.