REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Wali Kota Mataram Ahyar Abduh mengatakan, harga kebutuhan dasar sudah mulai turun dan stabil. Hal itu Ahyar katakan saat memantau harga bahan pokok di Pasar Induk Mandalika, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (8/5).
Ahyar mengatakan pemantauan ini bertujuan merespons tanggapan warga mengenai harga bahan pokok yang sempat naik beberapa waktu lalu. "Memang sebelumnya terjadi kenaikan harga beberapa kebutuhan pokok, seperti bawang putih impor yang mencapai harga Rp 80 ribu per kg, hari ini sudah turun menjadi Rp 40 ribu sampai 45 ribu per kg," ujar Ahyar.
Ahyar menilai harga bahan pokok akan mengacu pada harga eceran tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan. Untuk mengantisipasi kenaikan harga menjelang Lebaran, Ahyar akan melakukan pemantauan dan pengawasan harga serta menggelar operasi pasar murah.
"Di samping itu telah terbentuk Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Mataram yang menangani inflasi daerah, khususnya kenaikan harga bahan pokok di pasar," kata Ahyar lagi.
Sebelumnya, harga bawang putih di Kota Mataram dilaporkan masih sangat tinggi. Seorang pedagang sayur-mayur dan bahan baku bumbu di Pasar Kebon Roek, Mataram, Saniati, mengatakan, harga bawang putih saat ini senilai Rp 60 ribu per kg. Harga ini, kata dia, jauh dari harga normal yang berkisar pada angka Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu per kg.
"Sekarang Rp 60 per kg, sudah beberapa hari sebelum puasa sudah naik," ujar Saniati kepada Republika.co.id di Pasar Kebon Roek, Mataram, NTB, Selasa (7/4).
Saniati menyampaikan, beberapa hari menjelang puasa, harga bawang putih sempat menyentuh harga Rp 80 ribu per kg. Namun, begitu memasuki bulan puasa, harga bawang putih mulai turun menjadi Rp 60 ribu per kg. Meski sudah sedikit turun, menurut Saniati, harga bawang putih masih jauh dari harga normal.
Pedagang sayur-mayur dan bahan baku bumbu di Pasar Kebon Roek lainnya, Ahmad Junaidi, mengatakan hal senada. Ahmad menyebutkan, harga bawang putih saat ini sebesar Rp 60 ribu per kg.
"Kemarin sempat Rp 80 ribu per kg, bahkan dengar-dengar sampai Rp 100 ribu, tapi saya di sini jual kemarin itu Rp 80 ribu per kg," ucap Ahmad.