REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA – Sejak diresmikan pada Mei 2018, keberadaan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka, masih belum banyak menarik minat calon penumpang pesawat. Hal itu terlihat dari miinimnya rute penerbangan dan rendanhnya tingkat okupansi penumpang di bandara tersebut.
Corporate Secretary PT BIJB, Arief Budiman, menyebutkan, saat ini, rute yang masih dilayani dari BIJB Kertajati hanya rute Kertajati – Surabaya (pp). Penerbangan ke rute tersebut dilakukan setiap Selasa, Kamis dan Sabtu. Sedangkan maskapai yang melayani penerbangannya adalah Citilink.
‘’Okupansi penumpangnya masih dibawah 30 persen dari kapasitas 70 penumpang,’’ ujar Arief, Rabu (8/5).
Arief mengungkapkan, masih rendahnya tingkat okupansi penumpang itu salah satu penyebabnya adalah harga tiket pesawat yang saat ini mahal. Ditambah lagi, kesiapan infrastruktur pendukung seperti Tol Cisumdawu, yang hingga kini belum rampung.
Selain itu, lanjut Arief, masih beroperasinya Bandara Husein Sastranegera Bandung juga menjadi penyebab lain masih sepinya penumpang yang terbang dari BIJB. Padahal, BIJB rencana awalnya dimaksudkan untuk menggantikan Bandara Husein Sastranegera, yang sudah tidak bisa dikembangkan dan posisinya di tengah kota.
Arief berharap, pemindahan rute dari Bandara Husein Sastranegera ke BIJB bisa segera dimulai. Dengan demikian, lebih banyak penumpang yang terbang melalui BIJB.
Disinggung mengenai adanya promo untuk menarik minat calon penumpang, Arief mengaku masih direncanakan dengan pihak maskapai. Menurutnya, hal itu terkendala harga tiket pesawat saat ini yang masih mahal.
‘’Jadi agak sulit untuk promo,’’ tandas Arief.