REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- VP Public Relations PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edy Kuswoyo menyatakan, sampai Selasa (7/5) sudah sebanyak 1,5 juta kursi kereta api dipesan untuk mudik Lebaran 2019. Sisa kursi yang tersisa untuk mudik dari tanggal pemberangkatan 26 Mei hingga 16 Juni masih ada 1,4 juta kursi.
Edy memerinci, kursi kereta api reguler jarak jauh dan sedang, sudah dipesan sebanyak 1,2 juta (52 persen), dan masih tersisa 1,1 juta kursi (47 persen). "Untuk kelas ekonomi masih tersisa 643.781 kursi, kelas bisnis tersisa 71.618 kursi, dan eksekutif 426.883 kursi," kata dia, Rabu (8/5).
Sedangkan, untuk 50 kereta api tambahan khusus Lebaran, kursi yang tersisa yakni 285.145 dan sudah terjual sebanyak 245.649 kursi. Perincian berdasarkan kelasnya, yaitu ekonomi masih tersisa 84.504 dari 219.640 kursi, bisnis tersisa 43.627 dari 79.104 kursi, dan eksekutif tersisa 157.014 dari total 232.050 kursi.
PT KAI, lanjut Edy, menambah sebanyak 50 kereta api selama masa mudik Lebaran 2019. Masa mudik Lebaran ini terhitung mulai dari H-10 sampai H+9 Lebaran. Penambahan tersebut sebagai bentuk upaya menghadapi lonjakan jumlah pemudik.
Edy menuturkan, total ada 406 kereta api yang dioperasikan selama masa mudik. Perinciannya, 356 kereta api reguler dan 50 kereta api tambahan. Jumlah tersebut terdiri atas 27 kereta eksekutif dan bisnis, 11 kelas ekonomi non-PSO, dan 4 ekonomi PSO.
"Termasuk juga 8 kereta api yang memanfaatkan rangkaian idle. Jadi, ini naik 3 persen dari tahun lalu yang jumlahnya sebanyak 393 kereta api," kata dia.
Pada 2019 ini, ungkap Edy, KAI telah menambah kapasitas tempat duduk harian menjadi 247.010 tempat duduk untuk KA jarak jauh dan KA lokal. Angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 5 persen dibandingkan 2018 lalu, yaitu 236.210 tempat duduk tiap hari.