Rabu 08 May 2019 12:36 WIB

Makassar Datangkan Bawang Putih dari Bima Normalkan Harga

Makassar mendatangkan 150 ton bawang putih dari Bima untuk menormalkan harga

Pedagang membersihkan bawang putih di salah satu pasar tradisional di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (2/5/2019).
Foto: Antara/Arnas Padda
Pedagang membersihkan bawang putih di salah satu pasar tradisional di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (2/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Harga bawang putih yang terus bergerak naik dalam sepekan terakhir mendorong Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Makassar Sulawesi Selatan mendatangkan komoditas tersebut dari Bima, Nusa Tenggara Barat. Sebanyak 150 ton bawang putih didatangkan dari Bima untuk menormalkan harga di pasar.

Pada Rabu (8/5), Kepala Dinas Perindag Makassar Nielma Palamba mengatakan upaya itu dilakukan bekerja sama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Satgas Pangan Sulsel. Penambahan stok bawang putih dari Bima ini sambil menunggu musim panen di sejumlah sentra bawang putih di Sulsel. Sentra bawang putih di Sulsel antara lain di Kabupaten Enrekang dan Bantaeng.

Baca Juga

Pedagang bawang putih di Pasar Pannampu Makassar, Sahriana, mengatatakan kenaikan harga bawang putih terjadi bertahap. Mulanya harga bawang putih adalah Rp 40 ribu per kilogram kemudian naik menjadi Rp 50 ribu per kilogram.

Saat ini bawang putih dijual rata-rata Rp 60 ribu per kilogram karena berkurangnya persediaan di pasaran. "Kalaupun kalau ada barangnya harus dibeli mahal dari pihak distributor. Katanya harga bawang putih akan turun dengan masuknya bawang putih dari Bima," ujar Sahriana.

Hal serupa dikemukakan pedagang bawang putih di Pasar Terong Makassar, Kamariah. Dia mengatakan bawang putih yang dijual para pedagang rata-rata masih persediaan lama. Kenaikan harga mencapai Rp 10 ribu sampai Rp 20 ribu per kilogram dibanding harga normal Rp 30 ribu - Rp 35 ribu per kilogram.

"Kami masih menunggu bawang putih yang harganya normal. Semoga cepat tersebar di pasaran supaya harganya tidak naik terus," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement