REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Proses pengerjaan proyek Tol Jakarta-Cikampek (Japek) elevated baru mencapai 81 persen. Tol layang sepanjang 36 kilometer (km) itu dipastikan tidak bisa digunakan pada saat arus mudik Lebaran 2019.
"Iya batal beroperasi fungsional saat mudik lebaran. Prosesnya belum selesai dan masih terus dikerjakan," kata Pimpinan Proyek (Pimpro) Tol Jakarta-Cikampek Elevated, Chandra Hutabarat, Selasa (7/5).
Chandra menjelaskan, saat ini pihaknya tengah melakukan pengerjaan secara intensif, yakni pemasangan steel box grinder atau konstruksi badan jalan. Konstruksi ini harus dipasang sebelum dilakukan pengecoran lantai jembatan jalan. "Prosesnya sudah mencapai 81 persen, kita hampir selesai pemasangan steel box grider sebanyak 2.300 dari total keseleruhan 2.500," kata Chandra.
Ia pun menyebutkan, proses konstruksi akan rampung pada akhir September mendatang. Sedangkan untuk mulai beroperasi baru bisa pada akhir tahun 2019. "Rencana operasi Oktober atau November, sebelum beroperasi kan harus melalui uji kelayakan terlebih dahulu," kata dia.
Sementara itu, General Manajer PT Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek, Raddy R Lukman, mengatakan, batalnya pengoperasian fungsional tol layang disebabkan durasi kerja yang singkat. "Pengerjaan kontruksi tol layang punya waktu kerja yang begitu pendek, hanya (bisa) dikerjakan jam 10 malam hingga jam lima subuh," ungkapnya.
Pembatasan waktu kerja tersebut, kata Raddy, untuk menghindari kemacetan di ruas Tol Japek existing. "Tol layang kontruksi malam-malam saja sudah macet. Kalau telat dikit kontruksi sampai pagi membuat kepadatan parah. Apalagi kalau dikerjakan siang bisa ngunci arus kendaraan," jelasnya.
Menurut Raddy, meski Tol Japek Eleveted batal beroperasi secara fungsional saat mudik lebaran, namun itu tidak menjadi persoalan. Karena yang terpenting adalah memastikan tidak terjadi kemacetan ataupun gangguan di Tol Japek Existing pada arus mudik lebaran.
Raddy menjelaskan, salah satu yang telah dilakukan pihaknya adalah memindah gerbang tol Cikarang Utama ke Km 70. Hal itu dilakukan karena gerbang tol sudah mulai menyempit akibat pengerjaan proyek Tol Japek Eleveted. "Kita juga lakukan peningkatan fasilitas tempat istirahat dan fasilitas pelayanan lainnya," tutur dia.