Selasa 07 May 2019 18:29 WIB

Semua Jembatan Timbang di Jabar Jadi Rest Area Selama Mudik

Jembatan timbang di Jabar akan diubah menjadi rest area bagi para pemudik

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Christiyaningsih
Ilustrasi jembatan timbang
Foto: Republika/Prayogi
Ilustrasi jembatan timbang

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Semua jembatan timbang yang berada di Jawa Barat (Jabar) akan berhenti beroperasi selama mudik Lebaran 2019. Jembatan timbang tersebut akan dimanfaatkan sebagai rest area untuk para pemudik.

Menurut Gubenur Jawa Barat Ridwan Kamil, penghentian operasional jembatan timbang akan diumumkan lewat Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. "Pak Menteri (Menhub) sudah berbaik hati semua jembatan timbang akan diumumkan dihentikan selama masa mudik," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Baca Juga

 

Menurut Emil, di tempat peristirahatan pemudik tersebut akan dijajakan produk-produk dari UMKM setempat. Hal itu sesuai dengan konsep Mudik Aman Guyub Rukun. Jadi, bukan hanya ukuran berkurangnya kecelakaan maupun lancarnya arus mudik, namun secara ekonomi bermanfaat pada setiap wilayah yang dilalui.

"Dikonversinya akan menjadi rest area yang menjual produk UKM kuliner desa wilayah setempat," kata Emil.

Dia berharap Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) dan setiap kepala daerah kota kabupaten melakukan improvisasi untuk menyukseskan momen mudik 2019 di Jabar. Tentunya dengan tetap berkoordinasi bersama pemerintah wilayah, kementrian, dan kepolisian.

"Kami sudah perintahkan tidak ada pasar tumpah, mengoperasikan delman yang mungkin memacetkan, mengurangi orang menyebrang dengan membuat pembatas jalan, membuat rute tambahan," katanya.

Selain itu, Emil juga mengimbau para pemudik untuk memaksimalkan jalur selatan yang dinilai kurang populer. Ini lantaran mayoritas menggunakan jalur utara.

Dengan lebih banyaknya pemudik yang menggunakan jalur utara akan membuat jalur selatan cenderung lebih sepi. "Kalau berpikir lebih cerdas agak sepi. Jadi lebih lancar dan lebih banyak pemandangan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement