Senin 06 May 2019 17:31 WIB

Erick Thohir: Kita Harus Merangkul Semua Pihak

Erick Thohir mengingatkan bahwa Jokowi milik bangsa Indonesia.

Ketua Umum Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir memberikan sambutan pada acara syukuran kemenangan Pemilu 2019 di The Pallas, SCBD, Jakarta, Ahad (21/4).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir memberikan sambutan pada acara syukuran kemenangan Pemilu 2019 di The Pallas, SCBD, Jakarta, Ahad (21/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin masih unggul dalam pilpres 2019 berdasarkan hasil penghitungan suara. Baik berdasarkan hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga survei maupun sistem penghitungan oleh KPU.

Namun, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir mengimbau para pendukung Jokowi agar merangkul pendukung pasangan 02 Prabowo-Sandi. Hal tersebut bertujuan untuk bersama menikmati dan memajukan Indonesia.

Baca Juga

"Kita harus tetap merangkul saudara-saudara yang berada di seberang karena, ingat, pemilu lima tahun sekali, tapi, kembali lagi ke poin yang tadi, masa, 100 tahun Indonesia merdeka kita tidak mau nikmati sama-sama?" tutur Erick dalam acara silaturahim Relawan Komunitas Pesona Bersatu di Depok, Ahad (5/5).

Erick juga mengungkapkan, Pak Jokowi itu milik semua, milik bangsa Indonesia. "Mari kita sama-sama berjuang untuk kebaikan dan Indonesia yang lebih maju. Pak Jokowi itu milik semua, bukan milik ini, milik itu, milik semua," ujar Erick.

Diingatkan agar perjuangan ini, ketenteraman ini, harus dijaga terus, jangan sampai break atau terhenti. "Jangan sampai yang cita-citanya bagus, arahnya sudah bagus, karena perpecahan, karena kepentingan-kepentingan individu, kepentingan kekuasaan, akhirnya negara kita ke arah yang salah yang akhirnya tidak bisa dinikmati oleh kebanyakan dari kita," ujar Erick.

Dilihat dari hitung cepat dan perkembangan perhitungan KPU, pasangan nomor 01 Jokowi-Amin masih unggul dari pasangan 02 Prabowo-Sandi. Namun, Erick heran, mengapa pada era sekarang yang semuanya bisa direkam, semuanya transparan, dan terakses, masih saja ada tuduhan curang?

"Lillahi Ta'ala, tidak mungkin kita berbuat baik dengan sesuatu kecurangan. Kita lihat juga data-data yang saat ini dibandingkan dengan 2014, kemenangannya jauh lebih besar," ungkap Erick

"Artinya, tidak mungkin paslon Jokowi-Amin melakukan kecurangan secara masif sampai belasan juta, bagaimana caranya? "Apalagi di era yang seperti hari ini, semuanya terekam, transparan, dan semuanya bisa mengakses," ujar Erick.

Menurut Erick, Pemilu 2019 menorehkan sejarah baru, di mana yang datang ke TPS dan menusuk sebanyak 81 persen. Tidak pernah ada dalam sejarah Pemilu Indonesia sebanyak ini partisipasi pemberi suaranya. "Ini semua jalan Allah dan insya Allah juga kemenangan ini kita isi dengan hari-hari yang sudah biasa kita lakukan untuk Indonesia," ujar Erick.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement