Senin 06 May 2019 01:00 WIB

Rekomendasi Multaqo Ulama Dinilai Dinginkan Situasi Politik

Pengamat menilai rekomendasi multaqo ulama bisa mencegah perpecahan.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Bayu Hermawan
Ilustrasi surat suara
Foto: ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Ilustrasi surat suara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komaruddin mengatakan, rekomendasi Multaqo ulama dapat mencegah bangsa Indonesia dari perpecahan. Dia berpendapat, rekomendasi itu mampu mendinginkan situasi politik.

"Rekomendasi Multaqo sangat rasional dan sangat wajar, istimewa serta sudah sangat jelas rekam jejaknya," kata Ujang Komaruddin di Jakarta (5/4).

Baca Juga

Ujang menilai rekomendasi yang dikeluarkan dalam Multaqo ini merupakan keputusan umum dan tidak berbenturan dengan rekomendasi Ijtima Ulama III. Dia mengatakan, akan tidak bijak jika rekomendasi Multaqo ulama bertabrakan dengan ijtima ulama

"Ini berbahaya oleh karena itu rekomendasinya umum misalnya menjaga persatuan, solidaritas, persaudaraan itu lebih penting," katanya.

Menurut Ujang, selama ini rekomendasi ijtima ulama ditafsirkan sejumlah masyarakat sarat dengan kepentingan politik. Dia melanjutkan, potensi perpecahan itulah yang direspons oleh Multaqo ulama. Ujang berpendapat Multaqo tak bisa dilepaskan dari Ijtima Ulama. Dia mengatakan, tidak akan ada multaqo jika tidak ada Ijtima ulama III.

Secara khusus, Ujang menilai terkait rekomendasi Ijtima ulama III yang ingin mendiskualifikasi hasil Pilpres, menurutnya hal yang terpenting dalam menyikapi Pemilu 2019 adalah menjaga persatuan bangsa. "Kalau ada kecurangan laporkan ke Bawaslu. Ikuti prosedur konstitusionalnya karena sudah ada aturan mainnya dan udah ada undang-undangnya," katanya.

Sebelumnya, Multaqo Ulama digelar di Hotel Kartika Chandra, Jumat (3/5) lalu. Hadir dalam Multaqo itu Ketum PBNU Said Aqil Siradj, KH Maimoen Zubair, Habib Luthfi Bin Yahya, Imam Besar Masjid Istiqlal Nazaruddin Umar. Sejumlah rekomendasi Multaqo itu diantaranya, penegakan NKRI dan pancasila sebagai dasar negara dan falsafah bangsa. Ulama juga mengimbau umat untuk bersama-sama mewujudkan stabilitas keamanan dan situasi kondusif.

Masyarakat juga diminta untuk mengedepankan persamaan dan persaudaraan daripada menonjolkan perbedaan yang kontraproduktif. Umat juga diajak untuk menghindari dan menangkal aksi provokasi dan kekerasan dari pihak yang tidak bertanggunjwab selama dan setelah bulan suci ramadan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement