REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi demografi penduduk Indonesia diprediksi akan dikuasai oleh generasi milenial. Generasi milenial yang merupakan generasi yang lahir mulai 1980 sampai 2000 ini diperkirakan akan berjumlah sebanyak 34 persen dari jumlah penduduk Indonesia pada 2020 mendatang.
“Kalau kita lihat posisi market, milenial ini jumlahnya sangat luar biasa, yaitu 64 juta jiwa. Kalau dilihat dari sisi marketing ya ini adalah market yang sangat luar biasa, 64 juta jiwa itu sekitar 34 persen,” jelas periset dari Alvara Research Center, Lilik Purwandi, di wilayah Jakarta Selatan, Jumat (3/5).
Dia mengatakan, Indonesia akan mengalami bonus demografi pada sekitar 2035. Hal itu lantaran generasi baby boomer yang lahir pada 1946 sampai 1964 akan semakin menipis. Begitu pun juga generasi X yang lahir pada 1964 sampai 1980.
“Bonus tenaga kerja adalah bonus demografi. Ini adalah peluang emas,” jelas Lilik.
Generasi milenial, menurut Lilik, merupakan generasi yang sangat connected atau terhubung satu sama lain. Mereka juga memiliki gaya hidup yang bergantung dengan internet atau internet minded.
Menurut riset Alvara, 94 persen milenial memang terkoneksi dengan internet. “Jadi baik di kota dan di desa semua generasi muda di Indonesia pasti pegang ponsel yang terkoneksi dengan internet,” jelas dia.
Generasi milenial, menurut Lilik, juga identik dengan 3C, yaitu connected, creative, dan confidence.
“Makanya sekarang banyak aplikasi yang ada, itu karena banyaknya kreativitas dari millenial. Selain itu, millenial itu juga percaya diri sehingga banyak aplikasi yang tercipta,” jelas dia.
Maka tak heran, banyak bisnis berkembang saat ini lebih menggunakan platform. Hal itu pun menunjang kepada masa industri yang akan datang, yaitu industri 4.0.
Oleh karena itu, dengan adanya aplikasi Muslimnesia yang diluncurkan pada Jumat ini, maka akan banyak membantu para milenial untuk mempermudah akses beribadah. Muslimnesia, merupakan aplikasi yang hadir hasil kreasi orisinal Indonesia yang dapat berguna bagi kaum Muslim muda untuk mendalami Islam lewat platform yang lebih modern.
“Kami ingin menampilkan sesuatu untuk teman-teman yang memiliki banyak isu dalam menjalani Islam yang lebih baik lagi,” ujar founder aplikasi Muslimnesia, Muhammad Assaad.