Kamis 02 May 2019 20:00 WIB

Bos Lippo Sempat Tolak Diabadikan Jadi Nama Gedung di UI

Bos Lippo ingin agar pengusaha lain tergugah hatinya untuk menyumbang ke kampus.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Dwi Murdaningsih
Gedung C FISIP UI Mochtar Riady Social & Political Research Center,Depok, Jawa Barat, Kamis (2/5).
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Gedung C FISIP UI Mochtar Riady Social & Political Research Center,Depok, Jawa Barat, Kamis (2/5).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pendiri grup usaha Lippo, Mochtar Riady sempat menolak namanya diabadikan menjadi salah satu nama gedung di Universitas Indonesia (UI). Ia merasa tidak layak untuk disandingkan dengan akademisi lain yang diabadikan sebagai nama gedung di UI.

Mochtar menyebut dirinya sudah kali kedua menyumbangkan kekayaannya untuk pembangunan gedung di UI. Pada kali pertama, nama gedungnya bukan memakai namanya. Namun untuk kali kedua ini, ia mengalah dengan pihak UI agar namanya diabadikan. Alasannya, ia setuju agar pengusaha lain tergugah hatinya untuk menyumbangkan kekayaan ke perguruan tinggi.

"Tadinya saya enggak mau nama saya ditaruh karena kurang pas. Tapi benar juga, nama saya harus ditaruh biar gugah pengusaha lain sumbang gedung ke kampus-kampus," katanya dalam peresmian gedung Mochtar Riady Social & Political Research Center di UI pada Kamis, (2/5).

Ia berharap agar banyak pengusaha Indonesia mau menyumbangkan kekayaannya bagi peningkatan pendidikan. Sebab, sebut dia, jumlah pengusaha Indonesia tidaklah sedikit.

"Bayangkan ada 200 pengusaha di Indonesia, itu sudah berapa gedung disumbang ke kampus-kampus," ujarnya.

Dalam sambutannya, ia sempat mengungkapkan betapa pentingnya memperoleh pendidikan yang layak. Mochtar mengingat kehidupan keluarganya dulu di Malang sangat sulit. Sejumlah anggota keluarganya meninggal karena tidak bisa mengobati penyakit. Namun kehidupannya mulai berubah usai mampu menamatkan kuliah.

"Saya dapat kuliah S1 karena ayah kerja keras. Hari ini saya berkembang karena pendidikan. Kalau enggak karena pendidikan ya enggak mungkin," kata dia.

Diketahui, gedung baru tersebut berdiri di areal seluas 2.300 meter persegi dengan tinggi gedung mencapai delapan lantai. Proses pembangunan gedung ini dimulai sejak 2016 dan baru rampung pada Maret 2019. Nantinya gedung ini sudah bisa digunakan untuk perkuliahan tahun akademik 2019/2020. Fokus utama kegiatan di gedung itu ialah riset di bidang ilmu sosial dan ilmu politik, selain untuk perkuliahan.

Peran Mochtar dalam peningkatan taraf pendidikan di UI bukan kali ini saja. Mochtar sudah menunjukkan kepeduliannya saat terpilih sebagai Ketua Wali Amanat UI pada 2002. Mochtar mencanangkan tiga riset unggulan UI, yaitu nanotechnologi, genome dan Information & communication technology.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement