REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengusung program-program naturalisasi sungai guna mencegah banjir di DKI Jakarta. Ia memiliki tiga program andalan untuk diterapkan di DKI Jakarta dengan target akan selesai pada tahun ini.
“Yang terkait dengan program-program pengendalian banjir, saya selalu sampaikan ada beberapa hal. Satu adalah sumber banjir karena air dari hulu. Itu solusinya dengan membangun lebih banyak kolam retensi waduk (Dam). Sehingga air dari hulu bergerak ke Jakarta secara lebih terkontrol,” kata Anies, Kamis ( 2/5).
Kemudian, lanjut dia, penyebab yang kedua adalah meningkatnya permukaan air laut. Sehingga terjadi banjir. Ia memiliki cara tersendiri yaitu dengan meneruskan pembangunan tanggul di pesisir DKI Jakarta.
Anies menambahkan penyebab yang ketiga terkait dengan banjir yaitu ada beberapa wilayah terkena hujan di dalam kota. Wilayah-wilayah yang terkena itu tanahnya mampu menyerap air.
“Kami akan membangun program drainase vertikal untuk tanah-tanah yang bisa menyerap air dengan baik. Sungai-sungai yang ada sekarang itu akan kami bangun tempat-tempat dimana ekosistem sungainya dihidupkan kembali,” ujarnya.
Maka dari itu, kata dia, tujuan menghidupkan ekosistem sungai itu supaya airnya jernih. Kalau airnya jernih, dia mengatakan, makhluk hidup bisa berkembang biak. Sehingga ekosistem makhluk hidup tidak punah.
Anies berharap program naturalisasi sungai di DKI Jakarta akan selesai pada akhir tahun. “Program-program naturalisasi sungai ini sudah kami jalankan. Insya Allah akhir tahun sudah selesai semua. Lihat saja hasilnya nanti,” ujarnya.