Kamis 02 May 2019 17:56 WIB

PMI DIY Simulasikan Kegawatdaruratan Korban Banyak

Kegiatan ini bertujuan membangun sinergi dan komitmen PMI dan mitra-mitra terkait.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
 Simulasi penanganan kegawatdaruratan korban banyak di Markas PMI DIY.
Foto: Dokumen.
Simulasi penanganan kegawatdaruratan korban banyak di Markas PMI DIY.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Palang Merah Indonesia (PMI) DIY telah melaksanakan simulasi penanganan kegawatdaruratan korban banyak. Simulasi sendiri melibatkan ratusan personel berbagai instansti terkait.

Ketua PMI DIY, GBPH Prabukusumo mengatakan, simulasi diikuti tidak cuma PMI DIY. Ada PMI kabupaten/kota, Poltekes Yogyakarta, Universitas Achmad Yani, dan polisi.

Ia menilai, kegiatan ini bertujuan membangun sinergi dan komitmen PMI dan mitra-mitra terkait. Utamanya, dalam penanggulangan bencana dan penanganan kegawatdaruratan.

"Sesuai prosedur tetap PMI, sekaligus berperan serta dalam Hari Kesiapsiagaan Bencana 2019," kata Gusti Prabu.

Prabu berharap, semua komponen PMI sebagai insan pekerja kemanusiaan untuk terus tidak berhenti dan tidak kenal lelah membantu masyarakat, bekerja untuk terus membantu masyarakat.

Tentu saja, lanjut Prabu, harus bekerja untuk kemanusiaan. Untuk membangun semangat persaudaraan dan kepeduliaan terhadap kemanusiaan, yang membutuhkan jejaring luas. "Mari bersama menebar senyum, tiada henti berkarya untuk kemanusiaan," ujar Prabu.

Wakil Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI DIY, Arif Rianto Budi Nugroho menuturkan, simulasi menggunakan skenario kecelakaan yang melibatkan motor, mobil, dan bus. Korban sekitar 40 orang.

Kondisinya ada yang luka ringan, sedang, berat, dan meninggal. Lalu, PMI mengerahkan enam ambulans dan personel-personel ke lokasi untuk melakukan pertolongan pertama, evakuasi, dan triage.

Korban dibawa ke PMI DIY dan dilakukan pertolongan dan triage, dilihat harus tidaknya dirujuk ke rumah sakit. Semua penanganan dikoordinasikan ke Posko PMI yang melibatkan dengan mitra terkait.

"PMI didukung relawan-relawan sebagai ujung tombak organisasi yang memiliki pengetahuan dan keterampilan siap mendukung pemerintah dalam usaha menangani bencana," kata Arif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement