Kamis 02 May 2019 00:07 WIB

Tahun Politik, Serikat Buruh di Bekasi tak ke Jakarta

Beberapa serikat buruh di Bekasi tak ingin 'kecolongan' di tahun politik.

Rep: Febryan. A/ Red: Andri Saubani
Sejumlah buruh di Kota Bekasi sedang menyampaikan aspirasinya di Alun-Alun Kota Bekasi di Jalan Veteran, Marga Jaya, Bekasi Selatan, Rabu (1/5). Aksi itu dilaksanakan untuk merayakan Hari Buruh Internasional atau May Day.
Foto: Republika/Febryan A
Sejumlah buruh di Kota Bekasi sedang menyampaikan aspirasinya di Alun-Alun Kota Bekasi di Jalan Veteran, Marga Jaya, Bekasi Selatan, Rabu (1/5). Aksi itu dilaksanakan untuk merayakan Hari Buruh Internasional atau May Day.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Beberapa serikat buruh yang ada di Kota Bekasi memilih merayakan  Hari Buruh Internasional Alun-Alun Kota Bekasi, Jalan Veteran, Margajaya, Bekasi Selatan. Mereka memilih tidak ikut aksi perayaan May Day di Jakarta karena khawatir adanya unsur politik praktis.

"Kami dari FSBDSI (Federasi Serikat Buruh Demokrasi Seluruh Indonesia) Kota Bekasi memang sengaja merayakan hari buruh di kota bekasi ini karena di tahun politik," ucap Ketua FSBDSI untuk Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi, Seifudin, Rabu (1/5).

Ia menilai, dalam tahun politik seperti sekarang ini, ada potensi gesekan yang disebabkan adanya unsur politik. "Kami lebih memilih di Kota Bekasi saja untuk menyelesaikan permasalahan buruh yang ada di sini, seperti penetapan UMSK (Upah Minimum Sektoral Kota) yang masih belum tuntas," kata dia.

Ia menegaskan, sikap itu dipilih oleh serikat yang dipimpinya karena tidak ingin lagi 'kecolongan' seperti tahun-tahun sebelumnya. Ia pun mengaku pada perayaan itu, datang sebanyak 900 orang anggotanya yang berasal dari 36 perusahaan yang ada di Kota Bekasi.

Pada perayaan May Day itu juga hadir serikat pekerja dari Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI). Dengan total masa sekitar seribu orang lebih, gabungan dua serikat pekerja ini menyampaikan tuntutannya, seperti tuntutan revisi Peraturan Pemerintah (PP) 78, permasalahan outsourcing, dan menolak sistem permagangan.

"Banyak juga perusahaan yang melanggar, yang bpjs nya nunggak, cutinya tidak diberikan, ada yang memberikan THR hanya 50 persen," kata Seifudin.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bekasi, Sudirman, mengatakan serikat perkerja lainnya yang ada di Kota Bekasi tidak hadir dalam peringatan May Day yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi itu karena melakukan aksi di tempat lain. "Sebagian ada yang ke Bandung dan sebagaian lagi ke Jakarta," kata dia.

Selain itu juga hadir pada kesempatan itu Kaplores Metro Bekasi Kota Kombes Pol Indarto dan Kodim 0507 Letkol Inf Abdi Wirawan. "Selamat merayakan May Day untuk semua kawan-kawan buruh," ucap Indarto dari atas panggung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement