Selasa 30 Apr 2019 10:32 WIB

Muslim Sri Lanka Dukung Larangan Penutup Wajah

Larangan penutup wajah di Sri Lanka ini termasuk cadar, burka, niqab, helm, masker.

Rep: Lintar Satria/ Red: Elba Damhuri
Seorang Muslim Sri Lanka dan putranya berjalan setelah dari pasar di Kolombo, Sri Lanka, Senin (29/4). Sri Lanka resmi melarang penggunaan cadar.
Foto: AP Photo/Manish Swarup
Pemuka agama Islam Sri Lanka menyalakan lilin dalam acara solidaritas kepada korban pengeboman saat Paskah di Kolombo, Sri Lanka, Ahad (28/4). Di belakangnya tampak biksu Budha, biksu Hindu, dan pendeta Kristen.

Di Kattankudy, wilayah mayoritas Muslim yang menjadi kampung halaman ketua milisi pelaku serangan hari Paskah, tampak hanya ada sedikit perempuan di jalan. Tidak satu pun dari mereka yang menutupi wajah dengan cadar.

Dua perempuan yang berada di jalan menolak untuk diwawancarai. Warga setempat mengatakan, persentase perempuan yang mengenakan cadar di kota itu sangat kecil.

Salah seorang penjaga toko Muslim, Owais Ibrahim, mengatakan, ia mendukung larangan tersebut karena memang untuk alasan keamanan.

"Jika tidak diizinkan, tidak masalah. Namun, jika kami tinggal di Sri Lanka maka kami harus menghargai peraturan mereka," kata Ibrahim.

Sementara itu, bagi Sri Lanka Muslim Council, semula mereka menerima imbauan ACJU agar wanita Muslim tidak mengenakan cadar demi alasan keamanan. Namun, mereka memprotes jika pemerintah melakukan larangan resmi.

"Ini sesuatu yang bodoh untuk dilakukan. Tiga hari yang lalu kami secara sukarela memutuskan hal ini.0 The All Ceylon Jamiyyathul Ulema sudah memberi tahu semua perempuan Muslim tidak memakai penutup wajah untuk alasan keamanan. Jika ingin memakai, mereka diberi tahu untuk tidak keluar rumah," kata Wakil Presiden Sri Lanka Muslim Council, Hilmy Ahmed, kepada BBC.

"Kami justru melihatnya sebagai cerminan dari konflik antara Presiden dan Perdana Menteri. Kami dengan tegas menentang keputusan tersebut. Kami tidak akan menerima pihak berwenang mencampuri urusan agama tanpa berkonsultasi dengan pemimpin agamanya," kata dia.

Sementara itu, pemerintah sudah diperingatkan bahwa milisi pelaku pengeboman merencanakan serangan susulan. Mereka diperkirakan akan menggunakan mobil van dan pelaku serangan menyamar dengan menggunakan seragam militer.

Sudah hampir sepekan ribuan tentara Sri Lanka berjaga-jaga di jalanan untuk melindungi gereja dan masjid. Misa Minggu di seluruh Sri Lanka dibatalkan sebagai bentuk upaya pencegahan, tetapi jemaat Kristen di seluruh Sri Lanka berkumpul dan berdoa di depan Gereja Santa Anthony, tempat serangan bom Paskah terjadi.

(reuters/ap ed: yeyen rostiyani)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement