Senin 29 Apr 2019 07:37 WIB

Media Asing Soroti Ratusan Petugas Pemilu RI yang Meninggal

Jumlah petugas pemilu yang meninggal hingga Ahad mencapai 287 orang

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Teguh Firmansyah
Relawan milenial Jokowi-Ma'ruf mengadakan aksi doa dan tabur bunga pada Ahad, (28/4) di kawasan bundaran HI Jakarta. Mereka mendoakan para penyelenggara pemilu yang sakit dan meninggal selama pemilu serentak 2019.
Foto: Republika/Rizky Suryarandika
Relawan milenial Jokowi-Ma'ruf mengadakan aksi doa dan tabur bunga pada Ahad, (28/4) di kawasan bundaran HI Jakarta. Mereka mendoakan para penyelenggara pemilu yang sakit dan meninggal selama pemilu serentak 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar meninggalnya petugas pemilu yang mencapai ratusan orang menarik perhatian dunia. Media-media asing memberitakan kabar tersebut dengan judul berbeda-beda.

Aljazirah menulis dengan judul 'Indonesia: More than 270 election staff died from Fatigue". Aljazirah pada paragraf awal menggambarkan bagaimana setelah 10 hari pascapemilihan banyak petugas yang berguguran. Petugas sakit karena bekerja secara berlebihan.

Baca Juga

Media Inggris BBC juga menulis judul dengan hampir sama. "Indonesia Election: More than 270 election staff die counting votes".  Sementara itu, Sky News menulis "272 election official die of exhaustion in Indonesia." Sky mengutip keterangan dari pejabat KPU Arief Prio Susanto. 

Sampai Ahad (28/4), Komisi Pemilihan Umum (KPU) merilis sedikitnya 287 petugas pemilu serentak tahun ini yang wafat selama bertugas. Jumlah tersebut bertambah dari catatan meninggal dunia, pada akhir pekan sebanyak 272 orang.

Komisioner KPU Evi Novida Ginting mengatakan, berdasarkan data jumlah petugas KPPS yang sakit, pun bertambah. Akhir pekan lalu, petugas yang mengalami kondisi sakit selama bertugas, sebanyak 1.878 orang. Tetapi, data terakhir KPU, pada Ahad (28/4) tercatat yang 'tumbang' lantaran sakit, sebanyak 2.095 orang.

"Jumlah yang meninggal dan yang sakit terus bertambah," ucap Evi kepada wartawan di Jakarta, Ahad (28/4).

Meski tidak menjelaskan secara rinci apa penyebab meningkatnya jumlah petugas KPPS yang sakit dan meninggal dunia, namun Evi mengatakan jumlah tersebut meningkat seratus persen dibandingkan pekan lalu. Menurut data yang disampaikan Evi, petugas penyelenggara pemilu banyak yang wafat dari wilayah pemilihan Jawa Barat (Jabar).

Di wilayah tersebut tercatat 89 petugas meninggal dunia selama penyelenggaraan pemilu serentak. Petugas yang wafat juga banyak di Jawa Timur (Jatim). Jumlahnya mencapai 39 orang. Dan Jawa Tengah (Jateng), sebanyak 31 petugas meninggal dunia.

Di Ibu Kota DKI Jakarta, KPU mencatat 10 petugas pemilu yang meninggal dunia. Angka lebih tinggi di Banten, dengan 20 petugas wafat selama bertugas. Dari 34 wilayah pemilihan tingkat satu daerah, tercatat tujuh provinsi yang tercatat tak ada petugas meninggal dunia.

Provinsi Papua Barat dan Sumatra Barat, di antaranya. Sedangkan di Provinsi Papua yang punya medan pemilihan berat, tercatat ada satu petugas meninggal dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement