REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerbitkan peringatan terhadap cuaca ekstrem yang berpotensi melanda sejumlah wilayah di Indonesia hingga Kamis (2/5) mendatang. Cuaca ekstrem berpotensi muncul akibat aktivitas gelombang atmosfer Madden-Julian Oscillation (MJO) yang mampu meningkatkan suplai massa udara basah di sebagian besar wilayah Indonesia. Fenomena alam ini pula yang diyakini membuat 12 ribu orang di Bengkulu mengungsi akibat banjir sejak Sabtu (27/4) pagi.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG R Mulyono R Prabowo menjelaskan, fenomena alam lain yang meningkatkan potensi cuaca ekstrem adalah keberadaan pusaran angin juga di sekitar Laut Sulawesi, Selat Makassar, Kalimantan Barat, dan Laut Cina Selatan di bagian utara Kalimantan. Pusaran angin ini disebut mampu menyebabkan terbentuknya daerah perlambatan dan pertemuan angin disekitar wilayah Indonesia bagian barat dan tengah.
"Kondisi tersebut diprakirakan dapat menyebabkan terjadinya potensi hujan lebat dalam periode akhir April hingga awal Mei 2019," kata Mulyono, Ahad (28/4).
Sejumlah wilayah yang berpotensi mengalami hujan deras hingga Kamis (2/5) mendatang adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, seluruh wilayah di Pulau Sulawesi, Maluku Utara, Maluku, dan seluruh wilayah di daratan Papua.
BMKG juga menerbitkan peringatan terhadap gelombang laut setinggi 2,5 meter hingga empat meter hingga Kamis (2/5) mendatang. Perairan yang berpotensi mengalami gelombang tinggi yakni Perairan barat Sabang-Banda Aceh, Perairan barat Aceh, Perairan barat Pulau Simeulue hingga Kepulauan Mentawai, Perairan Enggano, Samudra Hindia barat Sumatra, Perairan selatan Jawa hingga Pulau Sumba, Selat Bali-Selat Lombok-Selat Alas bagian selatan, Samudra Hindia selatan Jawa hingga Bali selatan NTT, serta Samudra Pasifik bagian utara Papua.
"Masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin," kata Mulyono.