Ahad 28 Apr 2019 13:40 WIB

Ibunda Aa Gym Dimakamkan di Eco Pesantren Daarut Tauhid

AA gym sedang berada di Makkah untuk umrah.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Dwi Murdaningsih
Ibunda Aa Gym: Ibunda Ustaz Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym,  Yetty Rochayati dimakamkan di pemakaman keluarga di Eco Pesantren Daarut Tauhid di Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Ahad (28/4).
Foto: republika/m fauzi ridwan
Ibunda Aa Gym: Ibunda Ustaz Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym, Yetty Rochayati dimakamkan di pemakaman keluarga di Eco Pesantren Daarut Tauhid di Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Ahad (28/4).

REPUBLIKA.CO.ID, PARONGPONG- Hj Yetty Rochayati (76), Ibunda Ustaz Abdullah Gymnastiar atau yang akrab disapa Aa Gym meninggal dunia sekitar pukul 05.00 dini hari, Ahad (28/4) di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung. Jenazah dimakamkan sekitar pukul 11.00 Wib di pemakaman keluarga di Eco Pesantren Daarut Tauhid di Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Ratusan pelayat yang berasal dari berbagai kalangan masyarakat termasuk para santri Daarut Tauhid mengikuti proses pemakaman almarhumah. Terlebih dahulu, jenazah disalatkan di Mesjid Eco Pesantren.

Baca Juga

Kemudian almarhumah dimakamkan disebelah makam almarhumah cucu Aa Gym, Gheziya Naura Khadija yang meninggal 2018 lalu. Lokasi pemakaman berada tidak jauh dari samping Mesjid Eco Pesantren.

Sebelum jenazah dimasukan ke liang lahat, terlebih dahulu Aa Gym yang sedang berada di Makkah untuk umroh melalui sambungan telepon kepada adiknya, Aa Deda menyampaikan pesan-pesan tentang ibunya tersebut. Suara Aa Gym dari telepon disambungkan menggunakan mic sehingga terdengar oleh semua pelayat.

"Telah berpulang ibunda, Ibu Yetty Rochayati pada hari ini, pagi ini. Yang Aa dengar, beliau meninggal dalam keadaan salat tahajud dibandingkan rasa sakit mendalam, (ibunda) tayamun dan salat dan wafat. Semoga khusnul khotimah," ujarnya sambil tak kuasa menangis.

Sebagai anak yang terbesar, Aa pada Ahad (28/4) sedang berada di Multazam di Baitullah. Sehingga, dirinya tidak bisa bertemu dan melepas kepergian ibundanya terakhir kali. Ia pun mengucapkan terimakasih kepada pelayat yang hadir.

"Aa sebagai anak terbesar pada hari ini berada di multazam di baitullah, tidak bisa bertemu dan melepas (ibunda). Mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada yang hadir, yang perhatian dan mendoakan dan meluangkan waktu mengantarkan jenazah," katanya.

Aa mengungkapkan yang dikenang dari Enin, panggilan sayang kepada ibundanya adalah di penghujung usianya selalu bangun lebih awal dari anak-anaknya untuk bertahajud dan mengisi hari-harinya dengan membaca Al-quran. Serta sayang kepada cucu dan tidak mau membebani anak-anaknya.

"Yang dikenang dari Enin di penghujung usianya selalu bangun lebih awal dari anaknya untuk bertahajud mengisi hari harinya, dibalik rasa sakit dengan membaca alquran dan sayang kepada cucu dan tidak mau membebani anak anaknya," ujarnya.

Aa berdoa agar kebaikan ibundanya bisa ditiru oleh semua orang. Sementara kekurangan dan kesalahan almarhumah bisa dimaafkan dan mengikhlaskan hati agar diringankan. Aa pun meminta maaf tidak bisa menemani.

"Mudah-mudahan kebaikannya, bisa ditiru. Adapun kekurangan dan kesalahan beliau semoga dimaafkan oleh siapapun keluarga, sanak saudara, kenalan-kenalan, sahabat. Mohon ikhlas hati semua memaafkan agar ringan dikuburnya dan mohon mendoakan agar diterima amalnya Enin," katanya.

"Maaf, Aa tidak bisa menemani (terakhir kalinya). Mudah mudahann takdir aa di Baitulah ini bisa buat Enin bahagia. Mudah mudahan doa di multazam diijabah," ujarnya menangis terisak-isak.

Usai aa memberikan pesannya, prosesi pemakaman dilanjutkan dengan doa dari seluruh pelayat yang hadir dipimpin oleh Aa Gym. Kemudian, jenazah dimasukkan ke liang lahat untuk dimakamkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement