REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang hingga kini masih menginventarisasi petugas KPPS yang jatuh sakit. Terakhir, KPU baru menerima data sekitar 15 petugas yang sakit. Ke-15 petugas itu tersebar di lima kecamatan.
Komisioner KPU Kota Malang Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat, Ashari Husein menjelaskan, 15 orang ini terdiri dari petugas yang dirawat di rumah sakit dan rumah masing-masing. "Tapi kebanyakan sakitnya di rumah," ujar Ashari saat dihubungi Republika, Jumat (26/4).
Selain data tersebut, KPU Kota Malang juga berencana akan memberikan santunan kepada keluarga TPS yang meninggal dalam tugas, pekan lalu. Uang santunan direncanakan akan diberikan kepada ahli waris terkait, Jumat (26/4). "Jumlah santunannya belum tahu. Intinya, santunan dalam bentuk uang," katanya.
Sebelumnya, Petugas KPPS Agus Susanto (40 tahun) meninggal dunia usai mengantarkan kotak suara dari Tempat Pemungutan Suara (TPS) menuju Kelurahan Tlogomas, Lowokwaru, Kota Malang, Kamis (18/4). Korban dilaporkan meninggal sekitar pukul 03.00 WIB.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang, Zainudin, mengatakan, korban sebelumnya sudah menyelesaikan penghitungan surat suara di TPS pukul 02.00 WIB. Kemudian korban mengantarkan kotak suara ke kelurahan lalu kembali ke rumah. Sekitar pukul 03.00 WIB, keluarga baru mengetahui bahwa korban telah meninggal dunia.
Menurut Zainuddin, korban sebenarnya tidak terlalu memperlihatkan tanda-tanda sakit selama bertugas. Oleh karena itu, dia menduga, korban kemungkinan merasa kelelahan.