Jumat 26 Apr 2019 19:26 WIB

Pemprov Jatim Beri Santunan Petugas Pemilu yang Wafat

Santunan yang diberikan kepada setiap ahli waris sebesar Rp 15 juta.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Koordinator Nasional Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN), Khofifah Indar Parawansa
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Koordinator Nasional Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN), Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur memberikan santunan kepada ahli waris petugas Pemilu 2019 di Jatim yang wafat. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, santunan yang diberikan kepada setiap ahli waris sebesar Rp 15 juta.

"Selain turut berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya, Pemprov Jatim juga memberikan santunan kepada ahli waris petugas Pemilu 2019 yang wafat. Ahli waris mendapatkan santunan masing-masing Rp 15 juta dari Pemprov Jatim," kata Khofifah ditemui di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (26/4).

Baca Juga

Khofifah menjelaskan, sebelumnya ada 51 petugas Pemilu 2019, ditambah dua aparat kepolisian di Jatim yang wafat. Hari ini, Khofifah kembali mendapat kabar bertambahnya lima orang petugas Pemilu yang wafat, mulai KPPS, PPS, PPK, hingga Pam Pemilu 2019.

Artinya, sudah 58 petugas Pemilu 2019 di Jatim yang wafat. Namun, yang sudah mendapat santunan baru 53 petugas. Sementara lima petugas lain yang dikabarkan meninggal hari ini, belum mendapat santunan. Namun Khofifah memastikan, kesemuanya akan segera mendapat santunan.

"Ada 51 orang petugas Pemilu 2019 yang meninggal di Jatim, kalau ditambah dua anggota kepolisian berarti menjadi 53 orang. Sore ini kita dapat kabar duka lagi, ternyata ada lima lagi yang meninggal dalam tugas," ujar Khofifah.

Khofifah melanjutkan, sampai hari ini, petugas Pemilu 2019 yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit juga cukup banyak. Khofifah mengaku, Pemprof Jatim sudah mengkoordinasikan dengan rumah sakit-rumah sakit di daerah biaya perawatan kesemua petugas tersebut akan dicover oleh daerah masing-masing.

"Jika memang harus dirujuk pada rumah sakit tipe A karena dokter spesialisnya atau alat kesehatan tertentu yang dibutuhkan, maka bisa dipastikan Pemprov Jatim akan memberikan layanan kesehatan secara gratis pula," kata Khofifah.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim, Khoirul Anam juga membenarkan adanya 58 petugas pemilihan umum di Jatim yang meninggal dunia. Mereka terdiri dari kelompok KPPS, PPS, PPK, Linmas, dan anggota Polri.

"Kami mengucapkan terima kasih atas jasa-jasa para tenaga pendukung tersebut. Ternyata masih ada orang baik yang bersedia mewakafkan tenaga dan pikirannya untuk demokrasi," kata Anam.

Anam juga mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga korban yang ditinggalkan. Anam mendoakan korban yang meninggal dunia ketika menjalan tugas mensukseskan Pemilu 2019, mendapat tempat yang lapang.

"Kami juga menggelar shalat ghaib untuk korban yang gugur, semoga amal ibadahnya diterima dan diberikan tempat yang lapang di sisi-NYA. Sementara bagi keluarga yang ditinggalkan, semoga diberi kesabaran, dan ketabahan," kata Anam.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement