Jumat 26 Apr 2019 14:00 WIB

Kecelakaan di Tol Madiun-Nganjuk Tewaskan Lima Orang

Kecelakaan diduga terjadi karena sopir mobil travel mengantuk

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Susasana jalan tol Trans Jawa ruas Ngawi-Kertosono pada KM 603-604 yang terendam banjir di Desa Glonggong, Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis (7/3/2019).
Foto: Antara/Siswowidodo
Susasana jalan tol Trans Jawa ruas Ngawi-Kertosono pada KM 603-604 yang terendam banjir di Desa Glonggong, Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis (7/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di Jalan Tol Madiun-Ngajuk, tepatnya di kilometer 638,4 Nganjuk, Jawa Timur, Jumat (26/4) dini hari. Kecelakaan yang terjadi melibatkan mobil travel Toyota Hiace bernomor polisi H 1138 VS dengan truk bernomor polisi B 9586 MB.

Mobil travel yang terlibat kecelakaan tersebut membawa rombongan 10 mahasiswa Universitas Hasyim Ashari, Tebuireng, Jombang, yang kembali ke Jombang usai mengikuti acara di Yogyakarta. Akibat kecelakaan tersebut, empat penumpang dan sopir Toyota Hiace tewas, sementara enam penumpang lainnya selamat, dimana lima diantaranya luka-luka.

“Kecelakaan diduga terjadi karena sopir mobil travel mengantuk usai menempuh perjalanan dari Yogyakarta. Kecepatan mobil saat itu diperkirakan 110 kilometer per jam,” kata Barung di Surabaya, Jumat (26/4).

Kecelakaan bermula ketika Toyota Hiace yang dikemudikan Zuhdi F (24), memasuki kilometer 638,4. Mobil Hiace  tersebut oleng ke kiri, sehingga menabrak bagian belakang truk yang dikemudikan M Khamdi (34) dan kernet Wahyu (30) asal Jepara, Jateng.

Akibatnya, empat penumpang dan sopir mobil Toyota Hiace, Zuhdi, meninggal. Sedangkan enam penumpang selamat, lima di antaranya mengalami luka-luka dan dilarikan ke RSUD Nganjuk dan RS Bhayangkara Nganjuk. "Adapun sopir dan kernet truk tidak terluka," ujar Barung.

Empat penumpang tewas adalah mahasiswa Universitas Hasyim Ashari. Mereka adalah Badiatul Muawiyah (22), Syamsul Huda (23), Agustina Ningsih (22), dan Sulaimatul Azizah (22). Sedangkan enam korban selamat adalah Nur Irfa Maaliyah (22), Fitriana Dewi (25), Bilqis Fatimatus (22), Miftahul Binti (22), Miftahul Mulya (22), serta Yusuf Yusian (22).

Kepala Satuan Polisi Jalan Raya (PJR) Kepolisian Daerah Jawa Timur Ajun Komisaris Besar Bambang Wibowo mengingatkan, kondisi jalan tol yang mulus dan lebar seringkali membuat sopir ingin memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Padahal, kewaspadaan seharusnya ditingkatkan dengan kondisi seperti ini agar tidak terjadi kecelakaan.

"Bahkan jika kondisi lelah akibat perjalanan jauh, sebaiknya memanfaatkan tempat istirahat yang sudah dibangun pengelola jalan tol," kata Bambang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement