REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Empat Direktur PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) mengakhiri masa jabatannya setelah mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2018 (RUPS TB 2018) di Ruang Bromo, Kantor Pusat Bank Jatim, Surabaya, Jumat (26/4). Di antara petinggi Bank Jatim yang mengakhiri jabatannya adalah Direktur Utama Bank Jatim R. Soeroso.
Komisaris Independen Bank Jatim, Candra Fajri Ananda mengatakan, Jabatan Soeroso berakhir karena yang bersangkutan telah menjabat selama dua periode, atau delapan tahun. Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK), batas masa jabatan seorang Dirut hanya dua periode, dimana satu periodenya adalah empat tahun.
"Mulai hari ini beliau mengakhiri masa jabatannya sebagai dirut Bank Jatim, sebab beliau telah menjabat selama dua periode," kata Candra saat menggelar konferensi pers seusai mengikuti RUPS.
Selain Soeroso, nama petinggi Bank Jatim lain yang juga mengakhiri masa jabatannya adalah Rudie Hardiono, yang sebelumnya menjabat sebagai direktur operasional. Rudie juga mengakhiri jabatannya karena telah melaksanakan tugas selama dua periode.
Selain itu, ada Tony Sudjiaryanto yang sebelumnya menjabat direktur ritel konsumer dan usaha syariah. Tony juga mengakhiri masa jabatan karena telah dua periode. Kemudian, Su'udi, yang sebelumnya menjabat direktur menengah korporasi. Su'udi mengakhiri jabatan karena masalah kesehatan.
Candra mengatakan, penujukkan dan pemilihah direksi baru akan ditetapkan dalam kurun waktu maksimal 90 hari, terhitung mulai hari ini. Meski empat direksi secara serentak mengakhiri masa jabatannya, Candra menjamin tidak akan berpengaruh siginifikan terhadap bisnis, stabiliasi perusahaan, dan program yang disusun.
Candra mengatakan, jajaran komisaris Bank Jatim akan menujuk pelaksana tugas (Plt) dalam sepekan ke depan. Kemudian, membuka kesempatan bagi warga negara Indonesia untuk mengisi jabatan tersebut melalui berbagai seleksi perusahaan.
"Nanti akan kami umumkan lewat laman resmi perusahaan terkait lowongan dirut Bank Jatim, dan setiap warga negara bisa mengajukannya," katanya.
Menanggapi akhir masa jabatannya, Soeroso mengatakan hal ini adalah lumrah sebagai bagian dari proses regenerasi perusahaan. Ini juga dirasanya menunjukkan Bank Jatim adalah organisasi yang dinamis serta mampu memutar organisasi.
"Generasi berikutnya harus bisa menguasai digitaliasasi banking yang kini menjadi tantangan perbankan. Juga harus terus memacu kerja sama agar kinerja bisa lebih baik lagi," ujar Soeroso.