Kamis 25 Apr 2019 09:00 WIB

Dua Petugas Pemilu Siak Wafat, 2 Stroke, dan 1 Kecelakaan

Petugas pemilu diduga meninggal karena kelelahan.

Petugas KPPS meninggal (ilustrasi).
Foto: Antara/Risky Andrianto
Petugas KPPS meninggal (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SIAK -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Siak, Provinsi Riau, mengungkapkan hingga saat ini sudah dua orang petugas penyelenggara Pemilu 2019 yang meninggal dunia setelah menjalankan tugas. Selain itu, dua lainnya juga terkena strok serta seorang mengalami kecelakaan.

Komisioner KPU Siak Agus Haryanto di Siak, Rabu malam (24/4), mengatakan dari dua petugas yang wafat tersebut, satu orang di antaranya anggota linmas bernama Lamhot Siringgoringgo umur 41 tahun dari tempat pemungutan suara (TPS) 01 Kelurahan Pinang Sebatang, Kecamatan Tualang. Seorang lagi bernama Navid yang merupakan Sekretaris Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kampung Penyengat, Kecamatan Sungai Apit.

Baca Juga

Lamhot Siringgoringgo meninggal pada Selasa (23/4). Saat ini, jenazahnya dibawa ke kampung halamannya di Siantar, Sumatra Utara. Sementara, Navid meninggal dunia pada Rabu (24/4) sekitar pukul 07.00 WIB," katanya.

Sebelumnya, Navid mengeluhkan rasa sakit kepada istrinya dan langsung dibawa ke Pusat Kesehatan Masyarakat setempat. Namun, malang tak dapat ditolak karena sesampainya di puskesmas, dia mengembuskan napas terakhir dipelukan istrinya.

Menurut Agus, kedua petugas yang meninggal dunia tersebut dimungkinkan akibat kelelahan hebat. Itu karena aktivitas yang menghabiskan banyak energi dalam pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara.

Sementara, dua orang lainnya adalah anggota kelompok panitia pemungutan suara (KPPS) di Kecamatan Tualang yang mengalami strok. Sedangkan, satu orang lagi mengalami kecelakaan saat mengantarkan C1, yakni petugas di Kecamatan Kotogasib.

Bupati Siak Alfedri menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya dua petugas tersebut. Untuk yang Sekretaris PPS, pihaknya telah menjenguk langsung karena bersangkutan juga merupakan perangkat desa atau kampung.

"Semoga pengabdian dalam pemilu yang sudah dilaksanakan dengan baik menjadi amal jariah dan mendapat imbalan dari Allah SWT," ujarnya.

Untuk ke depannya dia mengaku sudah mengarahkan dinas kesehatan setempat untuk melakukan pengecekan dan bantuan terhadap petugas pemilu. Dalam hal ini agar proses pleno dari kecamatan ke kabupaten saat ini berjalan dengan baik. "Kalau perlu vitaminnya ditambah," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan terdapat enam petugas Pemilu di beberapa daerah di Provinsi Riau yang meninggal dunia akibat berbagai faktor, dan belasan lainnya mengalami sakit saat sedang menjalankan tugas negara tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement