Kamis 25 Apr 2019 00:10 WIB

Tema Tokoh Perubahan Disebut Sesuai dengan Situasi Bangsa

Tokoh Perubahan Republika 2018 bertema

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Reiny Dwinanda
Ketua Wahid Foundation Yenny Wahid menerima anugerah Tokoh Perubahan Republika 2018 yang diserahkan oleh ketua DPR Bambang Soesatyo di Jakarta, Rabu (24/4) malam.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Ketua Wahid Foundation Yenny Wahid menerima anugerah Tokoh Perubahan Republika 2018 yang diserahkan oleh ketua DPR Bambang Soesatyo di Jakarta, Rabu (24/4) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menilai tema Tokoh Perubahan Republika 2018, yakni "Merajut Persatuan untuk Kejayaan Bangsa”, sangat tepat dengan situasi bangsa saat ini. Pria yang akrab disapa atau Bamsoet ini berharap semua anak bangsa ikut merajut kembali kebersamaan.

"Sudah tepat dengan suasana yang seperti ini dan memang kita harapkan semua merajut kembali kebersamaan sebagai sesama anak bangsa," ujar Bamsoet usai acara penganugerahan Tokoh Perubahan Republika 2018 di Djakarta Theater, Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (24/4) malam.

Baca Juga

Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko juga berpendapat serupa. Selain menyebut tema itu sangat kontekstual dengan situasi saat ini, ia juga membeberkan upaya apa yang dapat dilakukan untuk merajut keberagaman.

"Banyak ya upaya-upaya yang perlu ke depan nanti, khususnya generasi muda kita, perlu seperti ada kegiatan kemah bersama," jelasnya.

Selain kemah bersama, menurut Moeldoko, kegiatan dan kompetisi olahraga juga dapat dilakukan untuk merekatkan keberagaman yang ada di Indonesia. Demikian pula dengan dibukanya ruang-ruang diskusi bagi generasi muda Indonesia.

"Saya pikir ini yang perlu diberikan pemerintah daerah, oleh siapapun. Beri ruang kepada anak-anak muda generasi muda untuk bisa berkreasi," tutur Moeldoko.

Sejak 14 tahun lalu, Republika rutin mempersembahkan penghargaan Tokoh Perubahan Republika kepada tokoh yang membawa pengaruh besar bagi Indonesia. Tokoh Perubahan Republika 2018 diberikan kepada Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Rektor Universitas Muhammadiyah Sorong Rustamadji, Direktur Wahid Institute Yenny Wahid, Ketua Dewan Syuro Takmir Masjid Jogokariyan Ustaz Muhammad Jazir, serta pengusaha asal Papua Barat sekaligus ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bahlil Lahadalia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement