Rabu 24 Apr 2019 21:45 WIB

Erick Thohir Ajak Masyarakat Menjadi Tokoh Perubahan Baru

Tahun ini, ke-14 penyelengaraan Tokoh Perubahan Republika.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Dwi Murdaningsih
Grup band Kotak tampil dalam malam anugerah Tokoh Perubahan Republika 2018 di Jakarta, Rabu (24/4) malam.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Grup band Kotak tampil dalam malam anugerah Tokoh Perubahan Republika 2018 di Jakarta, Rabu (24/4) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisaris Utama Republika, Erick Thohir membuka secara langsung malam penganugerahan Tokoh Perubahan Republika 2018.

Ia pun mengajak semua pihak untuk menjadi tokoh-tokoh selanjutnya yang memberi perubahan bagi Indonesia. Tokoh yang memberi inspirasi bagi banyak orang lewat dedikasinya untuk bangsa.

Baca Juga

Dalam pembukaannya, ia menyampaikan sebuah pesan persatuan untuk masyarakat. "Kami mengajak seluruh elemen untuk menjadi tokoh-tokoh perubahan baru, demi kesejahteraan bangsa Indonesia," ujar Erick, di Djakarta Theater, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (24/4).

Ia menilai, persatuan merupakan salah satu syarat sebuah bangsa untuk maju. Maka dari itu, ia mengingatkan masyarakat untuk kembali bersatu dan tak terpecah belah.

"Kita harus bisa atasi, karena persatuan menjadi syarat mutrak kita semua, agar negara ini dapat berkembang dan menjadi maju yang dapat diakui dunia internasional," ujar Erick.

Erick mengatakan, Republika sebagai salah satu media di Indonesia siap menjadi penengah di tengah iklim politik Indonesia yang sedang panas. Ia mengajak masyarakat kembali harmonis, usai kontestasi politik yang sangat panas tahun ini.

Di balik persatuan tersebut, terdapat tokoh-tokoh yang menyerahkan seluruh dedikasinya untuk Indonesia. Orang-orang yang memberikan inspirasi dan perubahan bagi bangsa ini untuk terus maju.

Diketahui, Republika sejak 2005 rutin memberi penghargaan bagi tohoh-tokoh inspiratif dalam malam penganugerahan Tokoh Perubahan.

"Ini adalah puncak penghargaan dari Republika, penghargaan terhadap tokoh-tokoh memberikan yang terbaik kepada kemanusian, ilmu pengetahuan, bangsa, dan negara," ujar Erick.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement