REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Polres Indramayu menerjunkan tim medis Urkes (Urusan Kesehatan) untuk mengecek kesehatan para petugas pemilu. Tekanan darah tinggi akibat kelelahan menjadi kondisi yang paling dominan dialami para petugas pemilu.
Pengecekan itu dilakukan di sejumlah panitia pemilihan kecamatan (PPK). Tak hanya petugas pengamanan pemilu, pemeriksaan kesehatan juga dilakukan terhadap para penyelenggara pemilu lainnya yang ada di PPK.
Kapolres Indramayu, AKBP M Yoris MY Marzuki, mengatakan, banyak petugas penyelenggara pemilu maupun petugas pengamanan pemilu yang mengalami kelelahan karena harus bekerja keras menyukseskan pesta demokrasi. Bahkan, ada sejumlah petugas yang meninggal dunia.
"Dengan pemeriksaan kesehatan, kami berharap bisa mendukung kegiatan penghitungan suara," kata Yoris, saat meninjau pemeriksaan kesehatan di PPK Kecamatan Indramayu, Rabu (24/4).
Tak hanya melakukan pemeriksaan kesehatan, kapolres yang didampingi Bhayangkari Polres Indramayu juga memberikan bingkisan makanan dan minuman kepada para petugas di PPK.
Yoris menyebutkan, dari hasil pemeriksaan kesehatan yang telah dilakukan, para petugas pemilu paling banyak mengalami tensi darah naik. Dia menilai, kondisi itu terjadi akibat kelelahan yang dialami oleh mereka selama menjalankan tugas.
"Kami berharap seluruh kegiatan di PPK bisa selesai minggu ini sehingga minggu depan bisa dilakukan penghitungan di tingkat KPU," tukas Yoris.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua PPK Kecamatan Indramayu, Moh Imam Subhan, mengatakan, dari 18 kelurahan/desa di Kecamatan Indramayu, proses rekapitulasi suara baru selesai di delapan desa. Dia mengaku, kegiatan rekapitulasi itu membuat para petugas mengalami kelelahan. "Karena kelelahan, kadang ada yang salah nulis sehingga harus hitung ulang," terang Imam.
Seperti diberitakan, di Kabupaten Indramayu terdapat dua orang petugas KPPS yang meninggal dunia. Mereka diduga mengalami kelelahan setelah melaksanakan tugas pada Pemilu 17 April 2019 lalu .