REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Kemunculan seekor buaya di perairan pantai timur Kabupaten Pangandaran masih terus ditindaklanjuti. Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Pangandaran Uking Iskandar mengatakan, berdasarkan keterangan saksi, buaya pertama kali terlihat pada Senin (22/4) pagi.
Menurut dia, awalnya saksi yang merupakan seorang nelayan itu menduga buaya tersebut merupakan buaya bohongan. Namun, setelah dipantau oleh petugas, yang muncul adalah buaya asli.
"Dikira buaya bohongan karena sebelumnya sempat ada syuting film, tapi setelah dicek petugas, itu benar-benar buaya," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (23/4) sore.
Uking mengatakan, buaya yang tampak di perairan pantai timur Pangandaran itu diperkirakan memiliki panjang 2,5 meter sampai 3 meter. Petugas terakhir kali melihat buaya tersebut pada Senin malam di muara Sungai Cikidang yang berbatasan dengan Pelabuhan Babakan.
Menurut Uking, kondisi buaya tampak sudah lemas. Pasalnya, buaya itu telah terkena air asin yang bukan habitatnya.
Namun, hingga Selasa sore petugas BKSDA belum berhasil menangkap buaya tersebut. Pemantauan masih terus dilakukan.
Uking mengatakan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan warga setempat yang biasa dipanggil pawang untuk menangkap buaya jika diperlukan. Menurut dia, ini kali pertama seekor buaya muncul di perairan pantai.
Ia mengimbau, warga dan wisatawan yang berada di sekitar sungai atau pantai untuk tetap waspada. Tak menutup kemungkinan buaya itu akan muncul kembali.
"Kalau ada informasi langsung lapor saja," kata dia.