Senin 22 Apr 2019 21:12 WIB

Silaturrahim ke PBNU, Kiai Ma'ruf Enggan Dipanggil Wapres

Kiai Maruf bersyukur pilpres dan pileg dapat berjalan dengan aman jujur dan adil.

Rep: Muhyiddin/ Red: Andi Nur Aminah
KH Maruf Amin
Foto: Antara
KH Maruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin bersilaturrahim dengan para Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin (22/4). Dalam silaturrahim itu, Kiai Ma'ruf juga dititipkan beberapa gagasan dari NU untuk bangsa.

Dalam sambutannya, Kiai Ma'ruf bersyukur bisa silaturrahim dengan para kiai-kiai NU tersebut. Mustasyar PBNU ini juga bersyukur Pilpres dan Pileg dapat berjalan dengan aman jujur dan adil.

Baca Juga

Berdasarkan hasil penghitungan cepat yang dilakukan berbagai survei, menurut Kiai Ma'ruf, pasangan Jokowi-Ma'ruf memang unggul dari pasangan Prabowo Subianto. Namun, Kiai Ma'ruf enggan untuk dipanggil sebagai Wakil Presiden (Wapres) lantaran masih menunggu penghitungan resmi dari KPU.

"Dan tentu bersyukur karena quick count kebetulan memenangkan Pak Jokowi dan saya. Tapi baru menang di quick count, karena itu jangan memanggil Wapres dulu karena belum resmi ditentukan oleh KPU," ujar Kiai Ma'ruf.

Namun, salah satu warga NU ada yang menyeletuk lagi dengan mengatakan, "Siap Wapres."  Kiai Ma'ruf pun Kembali mengingatkan agar tidak memanggil dirinya seperti itu sebelum diumumkan oleh KPU. "Jangan dulu," ucap Kiai Ma'ruf yang kemudian disambut dengan tawa hadirin.

Tapi, Kiai Ma'ruf kemudian menyadari bahwa ternyata yang dimaksud dengan pernyataan 'siap wapres' itu adalah siap-siap untuk menjadi wakil presiden. "Oh boleh kalau siap siap," kata Kiai Ma'ruf.

Kiai Ma'ruf berharap, hasil quick count yang disampaikan berbagai lembaga survei tersebut sesuai dengan hasil penghitungan resmi KPU yang dilakukan mulai 24 April sampai 22 Mei 2019. "Mudah-mudahan quick count-nya sama dengan hasil real count-nya. Dan sampai menunggu itu mudah-mudahan tidak ada kejadian apa-apa, aman dan tentram," jelas Kiai Ma'ruf.

Silaturrahim tersebut dihadiri Rais Syuriyah PBNU, KH Mustofa Aqil Siroj, Rais Syuriyah PBNU, KH Ali Akbar Marbun, Ketum PBNU, KH Said Aqil Siroj, Rais Aam PBNU, KH Miftahul Akhyar, dan Sekjen PBNU, Helmy Faishal Zaini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement