REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama perbankan mengantisipasi dan mempersiapkan kebutuhan uang kartal di masyarakat yang diproyeksikan meningkat, terutama untuk uang pecahan kecil dibandingkan kondisi normal, pada bulan suci Ramadhan dan menjelang hari raya Idul Fitri.
Kepala KPw BI NTB Achris Sarwani mengatakan proses persiapan diawali dengan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) BI bersama perbankan pada Sabtu (20/4) untuk memproyeksikan kebutuhan uang di setiap bank dan rencana kegiatan kas keliling bersama untuk melayani masyarakat dalam penukaran uang.
"Diperkirakan pada 2019 ini kebutuhan uang untuk bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri sebesar Rp 2,87 triliun atau meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2,6 triliun," ujar Achris di Mataram, NTB, Senin (22/4).
Selain itu, lanjut Achris, Bank Indonesia juga dipastikan memiliki cadangan stok uang apabila realisasi kebutuhan uang lebih dari perkiraan yang sebesar Rp 2,87 triliun. Achris menyampaikan kas keliling bersama direncanakan pada pekan kedua dan ketiga Mei 2019.
"Masyarakat tidak perlu khawatir dalam pelayanan penukaran uang ini karena Bank Indonesia dan perbankan akan menyediakan tempat untuk melaksanakan pelayanan penukaran dengan sangat memperhatikan keamanan dan kenyamanan lokasi," ucap Achris.
Achris menyampaikan waktu penukaran akan dimulai pukul 09.00 WITA sampai pukul 11.30 WITA pada hari kerja, kecuali Jumat. Kata Achris, tempat pelaksanaan kegiatan di tempat-tempat strategis yang mudah dijangkau masyarakat yang akan diinformasikan kemudian.
"Diharapkan membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan uang, terutama uang pecahan kecil, karena telah menjadi budaya masyarakat untuk berbagi kebahagiaan pada hari raya Idul Fitri sehingga kebutuhan uang diperkirakan akan meningkat," kata Achris menambahkan.