Senin 22 Apr 2019 17:49 WIB

Luhut Gagal Temui Prabowo, Hashim: Prabowo Kurang Enak Badan

hingga hari ini, Prabowo belum bisa ditemui oleh utusan Joko Widodo tersebut.

Rep: Ali Mansur/ Red: Andi Nur Aminah
Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Hashim Sujono Djojohadikusumo (tengah)
Foto: Antara/Reno Esnir
Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Hashim Sujono Djojohadikusumo (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan sebagai utusan presiden Joko Widodo belum berhasil menemui calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto. Awalnya, Luhut diminta oleh Joko Widodo yang juga sebagai pejawat calon presiden menemui rivalnya pada akhir pekan lalu. Namun hingga hari ini, Prabowo belum bisa ditemui oleh utusan Joko Widodo tersebut.

"(Luhut) sebagai utusan presiden ya? Saya kira Pak Prabowo kan berhalangan. Sebaiknya menunggu dulu, di lain kesempatan saja. Kalau enggak salah Pak Prabowo lagi tidak enak badan," jelas Direktur Media dan Komunikasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Hashim Djojohadikusumo, saat ditemui di Hotel The Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Senin (22/4).

Baca Juga

Sementara itu, juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade mengaku heran dengan Joko Widodo yang mengutus Luhut untuk menemui ketua umum Partai Gerindra tersebut. Padahal, saat ini Prabowo sendiri sedang sibuk mengawasi hasil pemilihan umum (Pemilu) yang saat ini masih dalam proses perhitungan suara. Seharusnya, Andre mengatakan, mereka mengetahui semuanya masih fokus untuk mengawal perhitungan suara.

"Itu yang saya herankan, kita lagi berproses penghitungan suara, relawan dan pendukung kami lagi konsentrasi di kecamatan menjaga proses penghitungan, tiba-tiba kok pengen ketemu gitu," ujar  Andre.

Disamping itu, kata Politikus Partai Gerindra, tidak ada sesuatu yang urgen. Sehingga Joko Widodo harus mengutus menterinya untuk menemui Prabowo. Kemudian pascapemilu 2019 juga tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Andre mengusulkan, jika memang diperlukan maka pertemuan tersebut dilaksanakan setelah Idul Fitri pada bulan Juni mendatang. "Saya kira setelah seluruh proses Pilpres 2019 selesai. Mungkin sehabis lebaran ketemuannya," tutur Andre.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement