REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gempa berkekuatan magnitudo 5,0 mengguncang wilayah Samudera Hindia Selatan Bali-Nusa Tenggara Senin (22/4) pukul 14.49 WITA. Kepala Stasiun Geofisika Mataram Agus Riyanto mengatakan, episenter gempa berlokasi di laut pada jarak 77 km arah selatan Kota Sumbawa Besar, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada kedalaman 78 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak gempa berkedalaman dangkal ini diakibatkan aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia," ujar Agus di Mataram, NTB, Senin (22/4).
Agus menambahkan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa ini dibangkitkan deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan sesar //normal oblique. Agus menyampaikan getaran gempa berdasarkan laporan masyarakat dirasakan di Mataram, Sumbawa dan Lombok Tengah III MMI, di Denpasar II-III MMI, di Lombok Utara, Nusa Dua dan Gianyar II MMI.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan gempa tidak berpotensi tsunami," kata Agus.
Agus melanjutkan, hingga pukul 15.15 WITA, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan. Dia mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
