REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menyampaikan duka cita atas meninggalnya dua Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). KPU Kab Bogor juga mengungkapkan empat lainnya pingsan akibat kelelahan bertugas.
"Memang banyak petugas yang lalai dengan kondisi tubuhnya sendiri. Pungut-hitung kan dari pagi sampai malam. Belum lagi penulisan berita acara harus detil dan teliti," kata Komisioner KPU Kabupaten Bogor, Heri Setiawan kepada Antara di Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Sabtu.
Menurut dia, selain faktor kelelahan, cuaca yang tidak stabil juga mengganggu stamina para petugas KPPS di Kabupaten Bogor. Padahal, mereka sebelumnya telah dipastikan sehat oleh KPU.
"Cuaca juga tidak bagus. Mungkin sebelumnya ada KPPS sakit, tapi tetap bertugas saat hari H," katanya.
Heri memastikan bahwa semua KPPS maupun Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) terlebih dahulu diperiksa kesehatannya sebelum dilantik. Menurut dia, banyak petugas yang pingsan dan ada yang meninggal bukan karena riwayat penyakit bawaan.
"Sebelum bimbingan teknis kan dicek kesehatannya. Jadi tidak ada penyakit bawaan. Karena kelelahan memang," ujar Heri.
Ia menyebutkan, dua orang yang meninggal dunia dalam tugas. Rusdiono (60 tahun) selaku ketua KPPS di Desa Pabuaran Bojonggede meninggal Kamis (19/4) malam. Sementara itu, Ketua KPPS di Desa Sukaharja Cijeruk, Jaenal (56), meninggal dunia Rabu (17/4) petang.
Sementara itu, empat lainnya jatuh sakit hingga tak sadarkan diri, yaitu ketua KPPS Desa Karyamekar, ketua KPPS Desa Cariu, ketua KPPS Cibatok, dan ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Megamendung.