Jumat 19 Apr 2019 15:56 WIB

Petani Banyumas Diminta Segera Mulai Musim Tanam

Petani diminta segera mulai musim tanam agar tidak kesulitan mendapatkan air.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Nur Aini
Ilustrasi petani
Ilustrasi petani

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Petani di wilayah Banyumas yang sudah selesai panen diminta untuk segera menebar benih, mengolah tanah, dan memulai musim tanam. Hal itu dimaksudkan agar selama masa budidaya mendatang, petani tidak sampai kesulitan mendapatkan air.

''Kami juga sudah meminta petani untuk menanam varietas padi yang berumur pendek dan tahan kering. Jangan yang berumur panjang,'' kata Kepala Dinpertan dan Ketahanan Pangan Banyumas, Widarso, Kamis (19/4).

Baca Juga

Menurutnya, sebagian besar areal sawah di Kabupaten Banyumas saat ini, sudah selesai musim panen. ''Meski ada yang belum panen, namun luas lahannya sudah tidak terlalu banyak,'' ujarnya.

Selain itu, sebagian sawah yang sudah panen, saat ini juga sudah mulai menebar benih lagi dan mulai mengolah tanah. Bahkan sebagian besar sawah di Kecamatan Lumbir, Sumpiuh dan Kemranjen, saat ini sudah ada selesai musim tanam. ''Sebagian besar sawah, saat ini sedang dalam tahap mengolah tanah. Kemungkinan pada pertengahan Mei 2019, sebagian besar sudah selesai musim tanam,'' ujarnya.

Ketua Gabungan Kelompok Tani Sri Jaya Desa Tinggarjaya Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas, Sartam, menyebutkan sebagian besar petani di desanya saat ini sudah menebar benih. Sedangkan lahan sawahnya, juga sedang dilakukan pengolahan. ''Kita memang harus berkejaran dengan waktu, agar musim tanam kali ini tidak sampai terdampak kemarau,'' katanya. 

Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap, Teguh Wardoyo, menyebutkan wilayah Jawa Tengah selatan saat ini sudah mulai memasuki musim pancaroba atau peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau. Hal itu ditandai dengan pola arah angin yang bervariasi, temeratur udara yang cenderung meningkat, dan hujan yang disertai petir.

''Musim pancaroba di wilayah Jateng selatan ini akan berlangsung hingga pertengahan Juni 2019, sebelum kemudian memasuki musim kemarau sepenuhnya,'' katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement