REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir mengaku bersyukur Pemilu 2019 bisa berjalan dengan lancar. Dia juga bersyukur bahwa hasil hitung cepat lembaga-lembaga survei kredibel memberi keunggulan bagi pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Dari hitung cepat berbagai lembaga survei Jokowi unggul 53 hingga 54 persen suara dibanding pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Hasil hitung cepat itu tercatat hingga Kamis (18/4) pukul 06.45 wib. Suara terhitung mencapai 99,67 persen.
Meski masih menunggu hasil resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU), Erick menyatakan hasil hitung cepat menunjukan Jokowi-Ma'ruf masih menjadi pilihan utama bagi mayoritas rakyat Indonesia. Menurutnya, masyarakat ingin agar pembangunan yang sudah berjalan selama ini tetap berkelanjutan.
"Alhamdulllah. Hanya ada rasa syukur kepada Allah yang maha kuasa dan juga ucapan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang sudah memberikan suaranya di Pilpres dan Pileg tahun ini. Terutama suara kepada Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf Amin sehingga pembangunan yang kita cita-cita demi Indonesia maju bisa berlanjut," ujar Erick Thohir dalam keterangan resmi yang diterima Kamis (18/4).
Erick juga berterimakasih kepada KPU dan Bawaslu sebagai penyelenggara Pemilu serentak. Dia juga mengapresiasi TNI dan Polri yang telah menjaga agar Pemilu berjalan bebas, jujur, dan adil, serta tidak terjadi masalah berarti yang menyebabkan pesta demokrasi tersebut terganggu.
"Partisipasi rakyat yang ikut juga sangat tinggi dan hal ini menunjukkan bahwa rakyat kita sudah dewasa, tidak mudah ditakut-takuti, serta terlibat aktif agar pesta demokrasi ini berjalan lancar dan memberi hasil yang positif bagi kami," katanya.
Berdasarkan data terakhir, pada pukul 06.45 WIB, semua lembaga survey kredibel mengunggulkan kemenangan bagi Paslon 01 ketimbang 02. Lembaga survey Indobarometer menempatkan suara 54,32-45,68 persen; Poltracking 54,87- 45,13; LSI Denny JA dengan 55,77-44,23; SRMC 54,80-45,73 dan Litbang Kompas, 54,52-45,48.
Terkait tuduhan dan keluhan yang dilontarkan paslon 02 bahwa terjadi kelemahan dalam penyelenggaraan Pilpres dan Pileg tahun ini, Erick menyatakan bahwa pihaknya juga mengalami hal yang kurang lebih sama.
Namun, dia berpendapat, itu bagian dari proses karena Pemilu tahun ini merupakan yang terbesar sehingga jika di sana-sini ada sedikit kekurangan masih kami maklumi.
"Toh kami juga mengalami hal serupa. Namun, yang terpenting, Pemilu ini berjalan damai dan lancar," katanya.
Sementara itu, Erick juga menghimbau kepada para pendukung, simpatisan dan relawan 01 untuk tetap tenang, sabar, dan tidak perlu euforia berlebihan dalam merayakan hasil positif itu.
Dia berpendapat, siapapun dan apapun pilhan warga dalam Pilpres dan Pileg ini, masyarakat secara bersama harus bangga karena mampu melewati pesta demokrasi terbesar ini dengan baik.
"Ini sebuah cermin dan kebanggaan. Karena usai Pemilu ini, kita harus kembali bersatu sebagai sebuah bangsa Indonesia yang besar," tambahnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika